TRIBUNNEWS UPDATE
Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1000 Meter ke Arah Barat Daya, Masyarakat Diimbau Waspada
TRIBUN-VIDEO.COM - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (27/2) malam.
Guguran tersebut meluncur sejauh 1000 meter ke arah barat daya.
Meski kembali mengeluarkan guguran, status Gunung Merapi masih dinyatakan siaga (level III).
Peristiwa guguran awan panas Merapi terjadi pada pukul 19.56 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, awan panas meluncur dengan amplitudo 28 milimeter.
Durasi luncuran yakni 99 detik.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 28 milimeter dan durasi 99 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Arah luncuran awan panas kali ini mengarah ke barat daya.
Satu hari sebelumnya, gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini juga meluncurkan awan panas.
Peristiwa terjadi pada 26 Februari pukul 04.39 WIB.
Intensitas aktivitas vulkanik Merapi membuat BPPTKG menetapkan status siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran, Meluncur hingga 1.000 Meter"
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Bintang Nur Rahman
Sumber: Kompas.com