Top 5 News of The Week
Top 5 News of The Week - Mulai dari Meninggalnya Ustaz Maaher hingga Novel Dilaporkan Polisi
TRIBUN-VIDEO.COM - Berikut ini Top 5 News of The Week:
1. Ridho Rhoma kembali diringkus polisi gara-gara kasus narkoba lagi.
Tak kapok, ternyata Ridho Rhoma kembali menggunakan barang haram berjenis ekstasi.
Hasil pemeriksaan atau tes narkoba Rhoma Irama dinyatakan positif amphethamine.
Ridho Rhoma ditangkap polisi pada hari Kamis, 4 Februari 2021.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Ridho Rhoma ditangkap di apartemen kawasan Jakarta Selatan bersama dua rekannya.
Dalam jumpa pers di Polres Pelabuhan, Jakarta Utara, Senin (8/2/2021) anak dari Rhoma Irama itu mengaku mengkonsumsi ekstasi.
Saat penggeledahan, polisi menemukan tiga butir ekstasi yang disimpan di dalam kantong celana Ridho Rhoma.
Berdasarkan keterangan Ridho, ia mendapatkan barang tersebut melalui pesanan dengan mentransfer sejumlah uang.
Polisi berhasil menggali keterangan Ridho Rhoma mengenai kapan dia kembali menggunakan barang haram tersebut.
Dan berdasarkan hasil keterangan, Ridho kembali mencicipi narkoba sejak berada di Bali.
Dengan kembalinya terjerumus ke dalam narkoba, Ridho Rhoma menyampaikan permintaan maafnya.
Terutama permintaan maaf itu disampaikan untuk orang-orang terdekatnya.
Ridho juga menyampaikan bahwa ia gagal melawan rasa kecanduannya terhadap narkoba.
Padahal Ridho berniat ingin sekali sembuh dari jeratan narkoba.
2. Ustad Maaher At-Thuwailibi atau Soni Erata dikabarkan meninggal dunia pada Senin (8/2/2021) malam.
Ustad Maaher meninggal saat ia masih menjadi tahanan di Rutan Mabes Polri.
Dikabarkan pengacaranya, Maaher meninggal dunia karena penyakit yang dibawanya pada organ usus.
Namun pada Selasa (9/2/2021), polisi enggan membeberkan penyakit apa yang diderita Maaher hingga menyebabka sang Ustad meninggal dunia.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, penyakit yang diderita Soni Eranata atau Maaher At-Thuwailibi sebelum meninggal dunia sensitif untuk diungkapkan ke publik.
Karena itu, Polri tidak membicarakan penyakit Maaher yang wafat di Rutan Bareskrim Polri.
Argo menegaskan, selama penahanan, Maaher mendapatkan perawatan dari tim dokter.
Selain itu, Maaher juga sempat dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dia mengatakan, seluruh perawatan Maaher ada rekaman medisnya.
Argo menyebut jika penyakit Maaher sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan di sini.
Sementara itu, kuasa hukum Maaher, Novel Bamukmin, mengatakan, kliennya menderita radang usus akut sebelum meninggal di tahanan.
Selain itu, Maaher juga mengalami alergi kulit disebabkan cuaca yang belakangan tidak baik.
Maaher sempat dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, tetapi menurut Bamukmin tidak maksimal.
Ia mengatakan, kuasa hukum sempat mengajukan penangguhan penahanan Maaher.
Namun Bareskrim Polri menolak.
3. Nama Susi Pudjiastuti menjadi bahan perbincangan di media sosial Twitter.
Eks Menteri KKP itu diserbu netizen karena dituding melawan Presiden Joko Widodo.
Dalam program Kamar Rosi, Susi angkat bicara soal cuitannya.
Dirinya menegaskan tidak melawan Presiden Jokowi. Dia hanya memohon presiden untuk memberi imbauan supaya hate speech berhenti.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti membantah anggapan bahwa ia saat ini bersikap melawan Presiden Joko Widodo.
Susi menyebut bahwa ia akan mendukung Presiden Jokowi untuk melakukan hal yang baik untuk masyarakat.
Tudingan itu muncul setelah Susi membalas tweet Presiden Jokowi di Twitter.
Susi lantas membalas tweet tersebut dengan permohonannya agar Presiden Jokowi ikut menghimbau masyarakat agar tidak melakukan hate speech.
Balasan Susi ke akun Twitter Presiden Jokowi itu mendapat respon beragam dari netizen.
Salah satu yang meresponnya adalah mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen yang menyebut Susi tak sepatutnya mencuit hal seperti itu pada Presiden Jokowi.
Ferdinand menuduh cuitan Susi tersebut seolah menuduh hate speech yang dia alami terkait dengan Presiden Jokowi.
Susi mengungkap alasannya meminta Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar menghentikan hate speech atau ujaran kebencian.
Menurut Susi, permintaan itu ia lontarkan karena yakin masyarakat akan lebih mendengar imbauan Presiden Jokowi.
Susi menjelaskan, sikapnya itu tidak berarti melawan Presiden Jokowi.
Namun, sebaliknya, ia akan mendukung Kepala Negara dalam melakukan hal yang baik untuk masyarakat.
Menurut Susi, bukan saat ini saja ia menghadapi serangan netizen.
Ketika masih menjabat sebagai Menteri KP, ia mengaku telah mendapat serangan di media sosial.
4. Kabar batalnya pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman mengegerkan beberapa pihak.
Beredar kabar jika pembatalan ini dikarenakan pihak Adit menolak permintaan mahar dari Ayu TingTing.
Akan tetapi ayah Ayu, Rojak mengatakan jika hal ini dikarenakan Ayu dan Adit belum berjodoh.
Ayu Ting Ting diketahui akan melangsungkan lamaran pada 14 Februari 2021.
Kemudian pada 21 Februari, ia dan Adit akan menggelar resepsi pernikahan.
Persiapan pernikahan keduanya pun diketahui sudah mencapai 90 persen.
Bahkan, Ayu Ting Ting sudah fitting gaun pengantin rancangan desainer kondang Anne Avantie.
Gedung nikah di hotel bintang lima pun sudah dipesan oleh Ayu Ting Ting.
Namun di awal Februari 2021, Ayu Ting Ting justru mengumumkan bahwa pernikahannya dengan Adit Jayusman resmi dibatalkan.
Batalnya pernikahan kedua pasangan itu pun membuat berbagai pihak berspekulasi.
Baru-baru ini, Adit Jayusman disebut menjadi penyebab batalnya pernikahan keduanya.
Ia diduga menolak tawaran mahar yang diajukan oleh pihak Ayu Ting Ting.
Adit Jayusman berasal yang dari keluarga kaya raya pun dinilai membuat Ayu Ting Ting menangis.
Namun saat ditemui wartawan, pelantun lagu Sambalado itu membantah tangisi Adit Jayusman.
Kemudian, Ayu Ting Ting pun membantah keras bahwa dirinya meminta mahar mewah dari Adit Jayusman.
Begitu pun ketika ditanya kepada ayah Rojak.
Ayah Ayu Ting Ting juga membantah bahwa anaknya dan keluarga meminta mahar mewah dari Adit Jayusman.
Disebutkan ayah Rojak, pernikahan putrinya batal karena Ayu Ting Ting belum berjodoh dengan Adit Jayusman.
Kemudian, ayah Rojak menyebut soal takdir Tuhan yang terbaik untuk sang putri.
Mengenai perasaan melihat pernikahan sang putri, ayah Ayu Ting Ting mengaku kuat.
5. Penyidik KPK Novel Baswedan dilaporkan ke polisi oleh Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK).
Ia dilaporkan atas cuitannya soal kasus meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi di Rutan Mabes Polri, pada Senin (8/2/2021) lalu.
Dalam laporannya, PPMK menuding Novel Baswedan melakukan penyebaran ujaran berita bohong (hoaks) dan provokasi melalui media sosial.
Novel Baswedan dilaporkan oleh PPMK atas kalimatnya di akun Twitternya, @nazaqista, pada Selasa (9/2/2021).
“Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit,"
Novel pun menulis kenapa ada paksaan Maaher tetap ditahan padahal sedang sakit.
"Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho..” cuit Novel Baswedan.
Waketum PPMK Joko Priyoski di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (11/2/2021) mengatakan jika Novel telah melakukan hoaks dan provokasi melalui Twitter.
Dia menuding Novel Baswedan melanggar berita bohong sesuai Pasal 14 15 UU 1946 dan UU ITE Pasal 45 A Ayat 2 Jo Pasal 28 Ayat 2 UU 182016 tentang perubahan atas UU 11/2008.
Joko Priyoski juga menyebut bahwa Novel Baswedan telah melanggar kode etik dengan mengkritik institusi Polri sebagai sesama penegak hukum.
Kata "keterlaluan" yang diunggah Novel Baswedan, menjadi konteks yang disorot oleh PPMK.
Dia meminta Novel dipanggil atas cuitannya tersebut.
Joko juga ingin menyeret laporan tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menuding Novel tidak berhak berkomentar terkait kasus meninggalnya Maaher At-Thuwailibi.
Polisi yang menerima laporan tersebut mengatakan akan mempelajari laporan tersebut.
Sebelum nantinya menindaklanjuti laporan ini.
Menanggapi hal itu, Novel Baswedan menyatakan, apa yang dilakukan adalah bentuk kepedulian terharap rasa kemanusiaan.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan, hampir tidak pernah mendengar ada tahanan kasus penghinaan yang meninggal di dalam ruang tahanan (rutan).
Menurutnya, apa yang ia sampaikan itu adalah bentuk kepedulian terhadap rasa kemanusiaan.
Lebih lanjut Novel mengatakan jika tidaklah wajar menahan orang yang sedang sakit.
Seperti dikutip dari situs kompas.com, Novel mengatakan pelaporan itu aneh dan tidak akan menanggapinya.(*)
Reporter: saradita oktaviani
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
Kabar Selebriti
Karakter Ayu Ting Ting Terungkap, Sifat Introvertnya Membuat Sang Pedangdut Tak Punya Banyak Teman
Kamis, 17 April 2025
Selebriti
Sama-sama Punya Anak Pedangdut Kondang, Beda Gaya Hidup Ibunda Lesti Kejora vs Ayu Ting Ting
Selasa, 8 April 2025
Kabar Selebriti
Beda Jauh, Adu Gaya Hidup Ibunda Ayu Ting Ting Vs Lesti Kejora, Ada yang Suka Pamer Perhiasan
Kamis, 27 Maret 2025
Entertainment
Gaya Ibunda Ayu Ting Ting Pamer Perhiasan Mewah Disorot Warganet, Disebut bak Toko Emas Berjalan
Kamis, 27 Maret 2025
Terkini Nasional
Susi Murka! Soroti Respons Hasbi Nasbi pada Teror Jurnalis Tempo, Minta Praborwo Ambil Tindakan
Senin, 24 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.