Potret Pemukiman dari Zaman Belanda di Puncak Bogor, Bak Kampung Mati setelah Banjir

Laporan Wartawan TribunnewsBogot.com, Naufal Fauzy

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemukiman yang disebut Perumahan Bedeng di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mendadak berubah menjadi seperti kampung mati.

Penghuninya sebanyak 48 kepala keluarga (KK) atau 223 jiwa kompak tinggalkan pemukiman tersebut.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (20/1/2021), pemukiman tersebut kini tampak sepi tak ada aktifitas penghuni rumah seperti biasa.

Sejumlah hewan ternak seperti ayam tampak berkeliaran tanpa ada pemiliknya.

Sebuah gedung madrasah di area tersebut tampak kosong termasuk warung-warung yang juga tutup.

Selain itu, pemukiman ini juga masih belum teraliri listrik sehingga gelap gulita saat malam hari setelah sejumlah tiang listrik roboh imbas bencana.

Pemukiman tersebut merupakan perumahan khusus pekerja pabrik teh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas.

Para penghuninya ramai-ramai meninggalkan rumah pasca bencana banjir dan longsor pada Selasa (19/1/2021) pagi.

"Pokoknya di kawasan Perumahan Bedeng ini mah udah pada kosong, pada ngungsi," kata Yudi (39), salah satu warga yang meninggalkan pemukiman tersebut kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (20/1/2021).

Dia menuturkan bahwa pemukiman tersebut juga sudah dibangun sejak zaman Belanda ketika Kebun Gunung Mas masih dipegang oleh perusahaan koloni Belanda.

Warga yang menghuni pemukiman ini juga sudah lebih mencapai tiga generasi bahkan lebih.

"Iya dari Jaman Belanda, ini kan khusus perumahan Bedeng, khusus yang kerja di sini, dari dulu ini, pokoknya dari nenek moyang kita ini mah," kata Yudi.

Para warga yang mengungsi tersebut kini mengungsi ke tempat yang disediakan yang masih di dalam area PTPN VIII.

Mereka terpaksa mengungsi karena khawatir bencana banjir dan longsor susulan terlebih kondisi cuaca di kawasan Puncak masih berpotensi menimbulkan bencana.

Selain pemukiman Gunung Mas, bencana alam pada Selasa (19/1/2021) lalu juga melanda 4 kampung lainnya sehingga total pengungsi tercatat mencapai 714 jiwa.

Sempai Rabu (20/1/2021) lokasi bencana masih ditangani tim penanganan bencana gabungan Kabupaten Bogor. (*)