Rabu, 14 Mei 2025

Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru Meletus pada Sabtu Sore, Sebagian Warga Memilih Jaga Rumah

Minggu, 17 Januari 2021 07:59 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM, LUMAJANG - Sebagaian warga dari Dusun Supiturang, Kamar A, Sumbersari, dan Umbulan kini memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman seiring Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (16/1/2021) petang.

Warga yang mengunsi utamanya perempuan dan anak-anak.

"Ke atas semua rata-rata mengungsi mandiri ke rumah-rumah saudara," kata Harianto warga Dusun Supiturang, Sabtu (16/1/2021).

Ia mengatakan saat ini kebanyakan bapak-bapak memilih bertahan di rumah.

Mereka menjaga harta benda sembari memantau aktifitas Gunung Semeru.

"Ya warga begadang takutnya nanti ada letusan lagi," ujarnya.

Sementara itu, pantauan di Balai Desa Supiturang sendiri tidak terlihat aktifitas warga mengungsi.

Bahkan di lapangan Supiturang pun juga sama.

Untuk diketahui, balai desa dan lapangan tersebut sempat digunakan untuk mengungsi warga saat Semeru erupsi pada awal Desember lalu.

Statusnya masih waspada

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada'.

Hal tersebut menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur sejauh kurang lebih 4 kilometer dan disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan, Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB.

Adapun penetapan status gunungapi tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," jelas PVMBG dalam keterangan resmi.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman gempa APG pada hari ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 4.287 detik.

Dalam hal ini, PVMBG juga memastikan bahwa potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Sebagaimana informasi sebelumnya, bahwa saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum 4 km ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

Selain itu, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Dalam status Level II (Waspada) masyarakat/ pengunjung/ wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Selain itu, masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran, Wanita dan Anak-anak di 4 Dusun Ini Mulai Mengungsi

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Bhima Taragana
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved