Minggu, 11 Mei 2025

Hoax or Fact

Vaksin Sinovac Hanya untuk Kelinci Percobaan? Simak Faktanya

Senin, 4 Januari 2021 16:24 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Vaksin Covid-19 asal China yaitu Sinovac dikabarkan mengandung boraks dan untuk kelinci percobaan.

Kabar ini beredar luas di Whatsapp dan juga Facebook. Narasi pada pesan berantai Whatsapp bertuliskan bahwa vaksin Sinovac "only for clinical trial."

Vaksin itu juga disebut terbuat dari bahan yang tidak halal, yakni vero cell atau berasal dari jaringan kera hijau Afrika.

Selain itu disebutkan pula vaksin tersebut mengandung virus hidup yang dilemahkan, boraks, formalin, alumunium, merkuri.

Narasi tersebut juga menuliskan pada kemasan tidak tercantum jaminan tidak tertular penyakit setelah divaksin ataupun kompensasi dari perusahaan Sinovac, jika terjadi efek samping atau KIPI pada korban vaksin.

Dan yang terakhir, beberapa poin yang dicantumkan tadi diklaim bersumber dari FDA.

Namun setelah tautan tersebut diklik, tidak terdapat bahasan mengenai vaksin Sinovac.

Sehingga narasi yang beredar ini dipastikan hoaks.

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana menegaskan bahwa narasi itu tidak benar.

Dikutip dari Antaranews.com, menurut Eddy, kemasan vaksin yang ditampilkan dalam pesan itu adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis seperti yang dilakukan di Bandung.

Eddy juga berujar bahwa penentuan halal atau tidaknya vaksin itu akan ditentukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Beberapa vaksin juga menggunakan sel vero seperti vaksin DPT yang mengantongi sertifikat halal.

Diketahui, pada vaksin dosis ganda (multidose) memang menggunakan merkuri berjenis ethylmercury atau methylmercury, namun dosis tunggal tidak menggunakan merkuri dan merkuri tersebut berbeda dengan zat merkuri yang diketahui masyarakat.

Eddy mengatakan, merkuri yang digunakan pada vaksin itu yang ramah lingkungan. Fungsi merkuri dalam vaksin yaitu menjaga kualitas vaksin agar tidak mudah terkontaminasi dan tidak cepat rusak.

Hingga berita ini diturunkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan MUI belum mengeluarkan izin edar vaksin Sinovac tersebut. (Tribun-Video.com/Falza Fuadina)

Reporter: Falza Fuadina
Video Production: Desy Noormawati Amalia
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved