Terkini Nasional
RPTRA Meruya Utara Ditutup saat PSBB, Petugas Manfaatkan Jadi Tempat Cabuli Bocah 14 Tahun
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUN-VIDEO.COM, KEMBANGAN - Ditutupnya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di masa PSBB disalahgunakan oleh Masil (49) untuk melampiaskan aksi bejatnya.
Sebagai salah seorang petugas di RPTRA Meruya Utara, Masil yang memegang kunci kantor pengelola RPTRA leluasa melakukan aksi cabul.
Di ruang pengelola yang berukuran sekira 3x3 meter itulah Masil puluhan kali mencabuli bocah laki-laki berinisial AA (14).
Pengelola RPTRA Meruya Utara, Syifa membenarkan bahwa Masil adalah rekan kerjanya.
Namun, dia mengaku baru mengetahui bahwa rekan kerjanya itu mempunyai penyakit seksual menyimpang hingga tega berulang kali mencabuli bocah sesama jenis di RPTRA.
"Infonya memang di ruang pengelola ini dia melakukannya," kata Syifa ditemui di RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (18/11/2020).
Syifa mengatakan, dari informasi yang diterimanya, aksi pencabulan itu dilakukan Masil saat masa PSBB, dimana RPTRA ditutup untuk umum dan waktu kerja para petugas RPTRA juga dipersingkat.
Diduga saat petugas yang lain telah pulang itulah, Masil yang memegang kunci ruang pengelola melakukan aksi bejatnya.
"Karena kan waktu PSBB jam kerja kita cuma sampai jam 10, nah kita dateng bareng pulang bareng. Kejadian ini (pencabulan) sore hari, mungkin waktu dia lagi pantauan sore kan dia rumahnya juga dekat sini," paparnya.
"Saya dengar katanya kejadiannya mulai dari Juli, karekan kan sudah lebih dari 10 kali dia lakuin kayak gitu," tambah Syifa.
Dipecat
Usai dibekuk polisi, Masil (49) langsung diputus kontrak sebagai pengelola RPTRA Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
ML adalah oknum honorer penjaga RPTRA Meruya Utara yang ditangkap karena puluhan kali mencabuli bocah sesama jenis di tempat kerjanya.
"Kami sudah koordinasi ke pimponan dan lakukan pemutusan kontrak ke yang bersangkutan," ujar Lurah Meruya Utara Zainuddin saar dikonfirmasi, Rabu (18/11/2020).
Zainuddin mengaku pihaknya tak menyangka bahwa ada oknum di wilayahnya yang berbuat cabul.
Terlebih, aksi bejat itu sudah dilakukan puluhan kali kepada beberapa bocah laki-laki di RPTRA yang seharusnya jadi tempat ramah anak.
Meski tak mengenal pelaku secara personal, sepengetahuan Zainuddin selama ini ML dikenal cukup baik.
"Ini kan sifatnya individu. Saya enggak tahu perilaku watak orang. Makanya ini ibarat petir di siang bolong," kata Zainuddin.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan menjelaskan modus pelaku melampiaskan aksi bejatnya dengan mengimingi uang kepada korban.
Dari hasil pemeriksaan diketahui sudah lebih dari 20 kali dia melakukan aksi bejatnya itu.
Tak hanya kepada satu korban, namun ada beberapa korban lain yang juga jadi mangsa atas predator seksualnya namun tak sampai dilaporkan ke polisi.
"Modus pelaku melakukan aksi bejatnya tersebut dengan mengimingi korban sejumlah uang untuk tidak menceritakan aksi bejat nya tersebut kepada orang lain," kata Imam.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul RPTRA Meruya Utara Ditutup Saat PSBB, Petugas Manfaatkan Jadi Tempat Cabuli Bocah 14 Tahun
Video Production: Gianta Firmandimas Adya Mahendra
Sumber: TribunJakarta
To The Point
Viral Ngamuk di Apotek Kembangan, Chika Pengamen Transpuan Ditangkap Polisi, Ngemis Tapi Pamer Mobil
Rabu, 5 Februari 2025
Viral
VIRAL SOSOK Waria Ngamuk Tak Terima Ngamen Cuma Dikasih Rp 1000, Malah Tantang Balik Korban
Jumat, 24 Januari 2025
Viral
VIRAL Ormas Geruduk Toko Buah karena Tak Terima Diberi Uang Rp 10 Ribu, Ajak Massa Buat Keributan
Kamis, 5 September 2024
Live Update
Kakek di Wonogiri Tega Cabuli 2 Anak Tetangganya, Polisi: Diiming-imingi Uang untuk Beli Jajan
Senin, 18 Maret 2024
HOT TOPIC
Pria Curi Kotak Amal Dihajar Warga hingga Babak Belur, Akui Terpaksa karena Istrinya akan Melahirkan
Selasa, 27 Februari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.