Tribunnews WIKI
Asbestosis, Penyakit Paru karena Paparan terhadap Asbes dalam Kurun Waktu yang Lama
TRIBUN-VIDEO.COM - Asbestosis adalah salah satu penyakit paru yang terkait dengan paparan terhadap asbes dalam kurun waktu yang lama.
Asbes sendiri merupakan serat silikat tahan panas yang banyak digunakan dalam berbagai industri, pelapis lantai, dan atap, terutama sebelum tahun 1970.
Sebenarnya, apabila material tersebut yang mengandung asbes dalam keadaan baik, maka serat asbes yang terkandung di dalamnya tidak berbahaya.
Serat asbes yang terhirup akan berdiam di paru-paru dan akan terus mengendap, sehingga menyebabkan peradangan.
Namun, jika pelapisnya mengalami kerusakan, orang yang berada di dekatnya berisiko terpapar asbes.
Serat asbes yang terhirup akan berdiam di paru-paru dan akan terus mengendap, sehingga menyebabkan peradangan, bekas luka dan hingga kerusakan jaringan paru yang disebut asbestoris.
Asbestosis merupakan salah satu faktor risiko terjadinya keganasan, seperti karsinoma bronkus dan mesotelioma.
Penyebab
Penyebab utama penyakit asbestosis adalah masuknya serat asbes yang sangat kecil, sehingga terjadi kerusakan pada jaringan paru-paru.
Ketika serta asbes masuk ke dalam paru-paru, maka serat ini tidak dapat dikeluarkan kembali dan akan semakin banyak jika terus terpapar.
Masuknya benda asing, selain udara ke dalam paru-paru, akan menimbulkan reaksi peradangan dan pada akhirnya meninggalkan jaringan parut atau bekas luka.
Peradangan yang berulang akan menyebabkan jaringan parut yang luas dan mengganggu fungsi paru-paru normal.
Jaringan parut yang luas, kemudian akan membuat paru-paru tidak dapat mengembang sempurna, sehingga jumlah udara yang masuk tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Pada saat ini, pengidap akan merasakan sesak dan rasa tidak nyaman di dada.
Kondisi ini dapat menjadi lebih parah ketika pengidap memiliki kebiasaan merokok.
Pada saat ini, pengidap akan merasakan sesak dan rasa tidak nyaman di dada.
Gejala
Gejala asbestosis biasanya baru muncul setelah paparan jangka lama, seperti bekerja di dekat benda yang mengandung asbes dalam waktu paling tidak 20 tahun atau lebih.
Namun, terlalu sering terpapar dengan material yang mengandung asbes kan mempercepat waktu terkena gejala asbestosis.
Beberapa gejala asbestosis yang umumnya dialami, antara lain:
- Sesak napas saat beraktivitas.
- Batuk kering yang terus-menerus.
- Rasa tidak nyaman di dada, dapat berupa nyeri atau dada terasa berat.
- Tidak nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Ukuran ujung jari yang lebih besar (clubbing).
Pengobatan dan Pencegahan
Asbestosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, karena jaringan paru yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki kembali.
Upaya pengobatan untuk pengobatan asbestosis adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat, serta meminimalisir potensi gejala asbestosis.
Terapi yang disarankan pada pengidap asbestosis, antara lain:
- Berhenti merokok.
- Melakukan vaksinasi flu dan pneumokokus.
- Mengikuti senam rehabilitasi paru.
- Pemberian terapi oksigen.
- Pada kondisi yang berat sekali, maka dapat dianjurkan untuk melakukan transplantasi paru-paru.
Bagi pekerja, perlunya untuk mengontrol paparan asbes di tempat kerja dan apabila terpaksa harus terkena papara asbes, gunakan pelindung diri agar terhindar dari menghirup serat asbes.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Artikel: Asbestosis
Sumber: TribunnewsWiki
Kabar Selebriti
'Teriak Minta Oksigen' Indy Barends Beberkan Detik-detik Sang Ayah Meninggal Dunia
Rabu, 22 Februari 2023
Kabar Selebriti
Kronologi Ayah Indy Barends Wafat di Rumahnya, Disebut Sempat Divonis Dokter Idap Kanker Paru-paru
Rabu, 22 Februari 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.