Minggu, 11 Mei 2025

Penanganan Covid

Instruksi Ridwan Kamil dalam Penanganan Corona di Bodebek, Minta Waspada soal Klaster Kantor

Rabu, 7 Oktober 2020 17:41 WIB
Tribun Jabar

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejak Selasa (6/10) sampai beberapa hari selanjutnya, Gubernur Jawa Barat sekaligus Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar Ridwan Kamil dijadwalkan berkantor di kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) demi menekan angka penyebaran Covid-19 di kawasan penyangga Ibukota RI tersebut.

Gubernur dijadwalkan mengunjungi sejumlah fasilitas kesehatan, pemerintahan, dan pendidikan di Bogor, Rabu (7/10).

Gubernur pun menggelar pertemuan dengan lima kepala daerah di wilayah Bodebek di Kantor Wali Kota Depok, Kota Depok, Selasa (6/10).

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan untuk menyamakan gerak wilayah Bodebek dalam mengendalikan Covid-19.

Apalagi, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bodebek masih tinggi.

"Ini minggu kedua saya bertugas rutin di Depok. Di pertemuan tadi, saya melakukan koordinasi dengan para kepala daerah Bodebek untuk memastikan kesamaan gerak (dalam kendalikan Covid-19)," kata Kang Emil melalui siaran digital, Rabu (7/10).

Menurut Kang Emil, ada beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan tersebut. Pertama, fokus menangani klaster keluarga.

Ia melaporkan, terdapat 200 Kepala Keluarga (KK) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor.

Rata-rata ada tiga anggota keluarga positif Covid-19 dalam satu KK. Situasi yang sama terjadi pula di Kota Bekasi.

"Kita menyepakati di Bodebek ini klaster keluarga sedang tinggi, karena itu kita harus fokus (menangani klaster keluarga)," ucapnya.

Kang Emil mengatakan, klaster keluarga berasal dari klaster perkantoran.

"Jadi, kalau di Kota Bogor misalnya, apakah klaster kantor yang kantornya memang di Kota Bogor atau Jakarta. Itu sedang kita teliti," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, kata Kang Emil, dilakukan sinkronisasi kebijakan pembatasan kegiatan sampai pukul 18.00 WIB.

Sinkronisasi ini dilakukan karena pembatasan kegiatan di setiap daerah berbeda.

"Contohnya di perbatasan Depok dan Kabupaten Bogor. Di kanannya tutup, tapi kirinya masih buka. Itu sedang kita samakan," ucapnya.

Kang Emil melaporkan, rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bodebek berada di angka 70 persen. Angka tersebut melebihi standar keterisian rumah sakit Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni di bawah 60 persen.

Oleh karena itu, Kang Emil menginstruksikan rumah sakit rujukan Covid-19 di Bodebek untuk meningkatkan kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19.

"Tadi kita instruksikan semua rumah sakit di Bodebek tolong menyumbang lagi lantai-lantai perawatannya," ucapnya.

Selain itu, kata Kang Emil, pasien tanpa gejala yang berasal dari klaster keluarga akan diisolasi ke pusat isolasi nonrumahsakit, seperti gedung negara atau hotel.

Hal itu dilakukan karena potensi penularan dari klaster keluarga tergolong tinggi apabila melakukan karantina mandiri di rumah.

"Kita akan memindahkan yang karantina tanpa gejala di rumah untuk dikarantina di gedung negara atau yang disewa seperti hotel dan wisma-wisma," katanya.

Kang Emil mengatakan, pihaknya intens melakukan pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) di Bodebek. Termasuk meningkatkan pengetesan metode PCR di Kabupaten Bogor yang memiliki penduduk sekitar 5 juta.

"Untuk tes PCR, Kabupaten Bogor masih rendah karena memang penduduknya banyak lebih dari 5 juta. Namun, akan terus kita tingkatkan," ucapnya.

Kang Emil pun meminta Kabupaten Bogor untuk mewaspadai munculnya klaster pesantren. Sedangkan Kabupaten Bekasi diminta fokus pada klaster industri. Sementara Kota Depok, Bogor, dan Bekasi, harus mewaspadai klaster keluarga.

Menurut Kang Emil, Kota Depok memiliki tiga tantangan sekaligus. Pertama, pengendalian Covid-19. Kedua, antisipasi bencana banjir di musim hujan. Terakhir adalah penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Jangan sampai tiga tantangan ini menghabiskan sumber daya. Kita tetap semangat termasuk untuk warga Depok karena kuncinya hanya satu yaitu disiplin sambil nunggu vaksin. Karena tidak ada lagi perlawanan orang-orang sehat dalam mengatasi Covid-19, kecuali disiplin," ucapnya.

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan Virus Corona. Tribun-Video.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(TribunJabar/Muhamad Syarif Abdussalam)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ridwan Kamil Mulai Berkantor di Bogor-Depok-Bekasi, Ini Fokus yang Dikerjakannya untuk Tekan Pandemi

Video Production: Aditya Wisnu Wardana
Sumber: Tribun Jabar

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved