TribunnewsWiki
Nokturia, Istilah Medis untuk Kondisi Buang Air Kecil yang Berlebihan pada Malam Hari
TRIBUN-VIDEOCOM - Nokturia adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebih pada malam hari.
Saat tidur, tubuh pengidap menghasilkan lebih sedikit urine yang lebih kental.
Hal ini berarti orang-orang yang sehat tidak perlu bangun tengah malam untuk buang air kecil, dan dapat tidur selama 6–8 jam tanpa diganggu rasa ingin buang air kecil.
Gejala
Kebanyakan orang dapat tidur enam hingga delapan jam istirahat penuh tanpa perlu buang air kecil.
Namun, gangguan buang air kecil di malam hari ini dapat menyebabkan pengidap bangun beberapa kali di malam hari.
Dalam kondisi parah, kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya bangun lima hingga enam kali di malam hari.
Gejala yang berhubungan dengan gangguan buang air kecil di malam hari, termasuk:
- Produksi urine yang berlebihan
- Terlalu sering buang air kecil
- Merasakan kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, tapi hanya memproduksi sedikit air seni.
Penyebab
Penyebab dari nokturia berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis.
Nokturia paling umum terjadi pada lansia, tapi dapat terjadi pada orang dengan usia berapa saja.
Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan nokturia. Salah satu penyebab utama adalah infeksi saluran kemih.
Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakan dan rasa untuk perlu segera buang air kecil pada siang dan malam hari, serta perawatan biasanya memerlukan antibiotik.
Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia meliputi:
- Infeksi atau pembesaran prostat
- Turunnya kandung kemih
- Sindrom kandung kemih yang overaktif
- Tumor pada kandung kemih, prostat atau area pelvis
- Diabetes
- Kegelisahan
- Infeksi ginjal
- Edema, atau pembengkakan pada kaki bawah
- Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), Parkinson’s disease, atau kompresi saraf tulang belakang
Nokturia juga umum terjadi pada orang-orang dengan kegagalan organ, umumnya gagal jantung atau hati, dan pengidap diabetes.
Nokturia dapat menjadi gejala awal dari kehamilan. Kondisi ini dapat muncul pada awal kehamilan, namun lebih umum terjadi kemudian, saat rahim menekan kandung kemih.
Nokturia dapat menjadi gejala dari obstructive sleep apnea.
Hal ini dapat terjadi walau kandung kemih tidak penuh.
Begitu sleep apnea terkendali, nokturia biasanya akan menghilang.
Beberapa pengobatan dapat menyebabkan nokturia sebagai efek samping, terutama sebagai efek samping dari diuretik (water pills), yang diberikan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Pengidap harus mencari perawatan medis darurat jika kehilangan kemampuan untuk buang air kecil, atau tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
Penyebab umum dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebih.
Alkohol dan minuman berkafein merupakan diuretik, di mana jika pengidap mengonsumsinya, tubuh akan menyebabkan lebih banyak urine.
Mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein secara berlebih dapat menyebabkan bangun tidur dan perlu buang air pada malam hari.
Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pada nokturia, meliputi:
- Kurangi jumlah cairan yang diminum sebelum tidur.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
- Hindari makanan yang bersifat diuretik seperti coklat, pemanis buatan.
- Latihan kegel untuk memperkuat otot pelvik dan meningkatkan kendali pada otot kemih.
- Pengobatan penyakit nokturia seringkali bergantung pada penyebabnya.
Misalnya, jika minum terlalu banyak sebelum tidur, dokter dapat merekomendasikan untuk membatasi cairan setelah waktu tertentu.
Perilaku tertentu juga dapat mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.
Misalnya saja:
- Tidur siang dapat membantu pengidap merasa lebih istirahat.
- Angkat kaki atau kenakan stocking kompresi, dapat mendorong sirkulasi cairan dan dapat membantu meminimalkan buang air kecil di malam hari. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Nokturia
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
TRIBUNNEWS UPDATE
Bocah di China Buang Air Kecil di Gelas, Pelanggan Lain Protes Namun Tak Dihiraukan oleh Restoran
Rabu, 26 Maret 2025
LIVE UPDATE
Kronologi Pria Berau Diterkam Buaya saat Hendak Buang Air Kecil di Sungai Bengawan Kalimantan Timur
Selasa, 1 Agustus 2023
HOT TOPIC
Bersikap Sembrono, Pria 69 Tahun Malaysia Buang Air Kecil di Dekat Tempat Ibadah Kini Jadi Tersangka
Kamis, 11 Mei 2023
Kesehatan
Penyebab Seseorang Sering Buang Air Kecil yang Jarang Diketahui, Stres hingga Faktor Genetik
Selasa, 18 April 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.