Tribunnews WIKI
Infeksi Cacing Kremi, Gangguan Gatal yang Terjadi akibat Adanya Cacing Kremi di Area Anus
TRIBUN-VIDEO.COM - Infeksi cacing kremi, atau bisa juga disebut enterobiasis, adalah tipe infeksi cacing yang cukup umum terjadi di dunia.
Infeksi disebabkan oleh tipe cacing gelang berbentuk tipis, putih, dan kecil berukuran sekitar 6-13 milimeter yang disebut dengan Enterobius vermicularis.
Ketika orang yang terinfeksi sedang tidur, cacing kremi betina akan mengeluarkan ribuan telur di lipatan kulit sekitar anus.
Kebanyakan orang yang terinfeksi cacing kremi tidak memiliki gejala, tetapi beberapa orang akan mengalami gatal pada anus dan gelisah saat tidur.
Infeksi cacing kremi lebih sering terjadi pada anak usia sekolah, dan telurnya dengan mudah menyebar dari anak ke anak.
Perawatan infeksi ini meliputi obat minum yang dapat membunuh cacing kremi, dan mencuci secara menyeluruh seluruh pakaian, seprei, serta pakaian dalam.
Agar infeksi ini teratasi dengan tuntas, seluruh keluarga juga harus diobati.
Cacing kremi adalah jenis cacing yang bersifat parasit dan menyerang atau menjangkiti usus besar manusia.
Parasit ini memiliki karakteristik fisik yang sekilas terlihat seperti benang dan berwarna putih.
Cacing kremi memiliki nama latin Enterobius vermicularis, dan memiliki rata-rata panhang tubuh 5–13 milimeter.
Selain itu, parasit ini bisa dilihat pada tinja (feses) atau sekitar lubang anus si pengidap cacing kremi.
Umumnya, infeksi yang ditimbulkan oleh cacing kremi tidak akan menimbulkan kondisi medis yang serius.
Namun, cacing kremi bisa naik ke area anal menuju ke vagina, uterus, tuba falopi, dan sekitar organ pada pinggul.
Meskipun jarang terjadi, komplikasi seperti peradangan lapisan dinding dalam uterus (endometris) dan peradangan vagina (vaginitis) mengancam si pengidap.
Penyebab
Penyebaran cacing kremi dapat terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang atau benda yang terkontaminasi.
Telur cacing kremi biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, namun telur cacing juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung.
Hal ini biasanya terjadi ketika benda yang terkontaminasi, seperti handuk yang terkontaminasi telur cacing dikibaskan dan membuat telur tersebut melayang di udara lalu terhirup saat seseorang bernapas.
Telur cacing kremi yang telah masuk ke dalam tubuh manusia akan menetap dan menetas di saluran pencernaan.
Cacing akan tumbuh dewasa di dalam saluran pencernaan, lalu berkembang biak dengan cara bertelur.
Biasanya, cacing kremi yang akan bertelur, keluar melalui anus saat malam hari untuk meletakkan telur-telurnya pada lipatan kulit di sekitar anus.
Telur yang ditinggalkan cacing kremi di lipatan kulit tersebut dapat menyebabkan gatal dan iritasi.
Apabila gatal yang disebabkan adanya telur cacing di lipatan kulit di sekitar anus tersebut digaruk, telur cacing kemudian akan berpindah ke jari.
Ketika jari yang terkontaminasi itu menyentuh orang lain atau suatu benda, telur cacing akan kembali berpindah dan penyebaran cacing kremi dapat berulang apabila tidak dicegah atau diobati.
Cacing kremi dapat bertahan dalam usus manusia hingga 13 minggu.
Telur cacing yang berhasil menetas pada lipatan kulit di sekitar anus, akan masuk kembali ke dalam usus dan menyebabkan infeksi apabila tidak segera ditangani.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi cacing kremi meliputi:
- Kebiasaan menghisap jari, biasanya pada anak-anak.
- Tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
- Tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh.
- Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi cacing kremi.
- Tinggal di tempat dengan fasilitas berbagi, misalnya asrama.
Gejala
Umumnya, gejala yang paling sering terjadi pada pengidap adalah rasa gatal di sekitar anus dan vagina di malam hari.
Penyebab utama rasa gatal ini disebabkan oleh aktivitas cacing kremi saat menaruh telur-telurnya.
Jika infeksi parah sudah terjadi, berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya dirasakan pengidap:
- Sering mengompol.
- Hilangnya nafsu makan.
- Kesulitan tidur atau tetap tidur (insomnia).
- Berat badan berkurang.
- Infeksi kulit di sekitar anus.
- Nyeri perut dan mual.
Pengobatan
Cacing kremi dapat diatasi dengan pemberian obat.
Karena sifatnya yang sangat mudah menyebar, orang lain yang berada dalam satu lingkungan dengan pasien juga harus menjalani pengobatan guna mencegah terjadinya penularan.
Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacing kremi adalah:
- Pyrantel pamoate
- Mebendazole
- Albendazole
Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat.
Dosis tiap orang dapat berbeda dan harus disesuaikan dengan kondisi.
Cacing kremi pada dasarnya tidak menimbulkan permasalahan kesehatan yang membahayakan.
Namun, ketika cacing kremi yang ada di dalam usus jumlahnya terus bertambah banyak, maka hal itu dapat menyebabkan komplikasi.
Pada wanita, cacing kremi yang terus bertumbuh dan bertambah banyak dapat mengakibatkan peradangan pada vagina (vaginitis) atau lapisan dalam uterus (endometritis).
Gejala yang muncul jika seseorang menderita vaginitis atau endometritis berupa nyeri saat berhubungan seksual dan buang air kecil.
Selain vaginitis dan endometritis, komplikasi yang dapat muncul akibat cacing kremi adalah penurunan berat badan dan infeksi saluran kemih.
(TribunnewsWiki.com/Restu)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Artikel: Infeksi Cacing Kremi
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
tribunnews update
Operasi Hidung Gagal & Alami Infeksi, Wanita laporkan Dugaan Malpraktik Klinik Kecantikan di Jaktim
Kamis, 15 Mei 2025
Tribun Video Update
Netanyahu Dilanda Masalah Kesehatan, Jalani Operasi Prostat usai Didiagnosis Infeksi Saluran Kemih
Rabu, 1 Januari 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Sosok Komandan Elite IDF Tewas Digerogoti Infeksi Luka di Tubuhnya usai Diserang Hamas di Tepi Barat
Kamis, 9 Mei 2024
TRIBUN-VIDEO UPDATE
Gia Milana Batal Duet dengan Megawati Hangestri, Alami Infeksi Pencernaan Gegara Air Keran
Minggu, 21 April 2024
LIVE UPDATE
Pengungsi Rohingya di BMA Terserang Penyakit Kulit, Diare hingga Lambung, Kerap Mengeluh Gatal-gatal
Selasa, 9 Januari 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.