Skoliosis, Penyakit Kelainan Tulang dengan Kondisi Tulang Belakang Melengkung secara Tidak Normal

TRIBUN-VIDEO.COM - Skoliosis adalah suatu penyakit kelainan tulang dengan kondisi tulang belakang melengkung secara tidak normal.

Kebanyakan kasus skoliosis terjadi kepada anak-anak sebelum masa pubertas.

Namun jika dibiarkan begitu saja hingga dewasa, penyakit skoliosis yang parah akan membuat penderitanya kesulitan bernapas dan nyeri di bagian punggung.

Sebanyak 70-85 % penderita skoliosis, pengidap penyakit idiofatik yang berarti kelaianan yang tidak diketahui penyebabnya.

Sedangkan kasus lainnya yaitu skoliosis disebabkan oleh kelainan tertentu seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan lain-lain.

Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosisi ke dalam empat kategori sesuai dengan usia penderitanya yaitu skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pubertas, dan dewasa.

Skoliosis pun dibagi menjadi 2 jenis yakni Skoliosis Struktural dan Non Struktural.

Jenis Skoliosis

Skoliosis Struktural

Dalam skoliosis jenis ini, struktur tulang belakang menetap dan baru kembali normal melalui terapi.

Skoliosis tipe ini adalah bentuk skoliosis yang paling sering ditemukan dan dianggap paling serius karena dapat menyebabkan deformitas menetap kalau tidak dilakukan tindak operasi.

Skoliosis Non Struktural

Skoliosis Non Struktural tidak ditemukan kelainan tulang-tulang belakang, tetapi memang tulangnya melengkung.

Penyebab skoliosis tipe ini yaitu salah satu tungkai lebih panjang dari tungkai lainnya.

Selain itu, tipe ini juga bisa disebabkan oleh spasme oto dan peradangan usus buntu.

Skoliosis Non Struktural dapat hilang dengan sendirinya dengan terapi-terapi yang dilakukan secara mandiri.

Selain itu, perubahan pola duduk dan badan akan membuat skoliosis ini hilang.

Gejala Skoliosis

Gejala yang timbul dalam Skoliosis berbeda-beda tergantung tingkat keparahan kondisinya, namun gejala paling umum yang terjadi diantaranya:

• Tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi
• Salah satu bahu lebih tinggi
• Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol
• Tinggi pinggang tidak rata
• Lengkungan yang parah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung.

Tulang belakang dapat berputar sehingga lengkungan bertambah parah dan salah satu tulang iga tampak menonjol dibanding sisi lainnya.

Ketika kondisinya makin parah, skoliosis dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Penyebab Skoliosis

Beberapa penyebab skoliosis bisa ditimbulkan akibat:

• Cedera tulang belakang
• Infeksi tulang belakang
• Bantalan dan sendi tulang belakang yang aus akibat usia (skoliosis degeneratif)
• Bawaan lahir (skoliosis kongenital)
• Gangguan saraf dan otot

Pengobatan Skoliosis

Pengobatan skoliosis dilakukan sesuai dengan tingkatan usia dan keparahan kondisi tulang belakang.

Berbagai perawatan yang bisa dilakukan untuk mengobati skoliosis yaitu:

• Pemberian obat untuk meredakan rasa nyeri untuk penderita dewasa
• Observasi dengan X-ray setiap 6 bulan untuk memantau perkembangan lengkungan tulang
• Memberikan penyangga untuk menghentikan lengkungan pada tulang belakang untuk anak kecil pengidap skoliosis yang memiliki sudut lengkung lebih dari 20 derajat
• Melakukan operasi untuk lengkungan tulang belakang lebih dari 50 derajat

Selain itu pengobatan skoliosis juga bisa dilakukan dengan penyuntikan kortikosteroid di rongga tulang belakang bagi penderita yang mengalami tekanan saraf akibat skoliosis.

Operasi yang dilakukan untuk penderita penyakit tulang belakang ini berupa:

Operasi penggabungan tulang
Operasi ini berupa penyatuan beberapa ruas tulang belakang sehingga membentuk satu tulang.

Operasi laminektomi
Operasi ini berbentuk mengangkatakan sebagian tulang belakang yang melengkung untuk menghilangkan tekanan pada saraf.

Operasi disektomi
Operasi ini mengangkat salah satu bantalan atau cakram pada tulang belakang untuk mengurangi tekanan pada saraf

Operasi yang sering dilakukan pada banyak kasus skoliosis adalah kombinasi dari teknik-teknik operasi di atas.

Operasi tulang belakang sendiri juga berisiko menimbulkan komplikasi, berupa infeksi atau terbentuknya gumpalan darah.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Artikel: Skoliosis