TribunnewsWiki
Kudis, Penyakit Kulit yang Disebabkan Infeksi Tungau atau Kutu, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
TRIBUN-VIDEO.COM - Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya tungau atau kutu.
Penyakit ini disebabkan oleh oleh tungau (mite) Sarcoptes scabei.
Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersifat mikroskopis.
Penyakit ini mudah menular baik dari manusia ke manusia maupun dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Kudis atau scabies sangat mudah menyebar.
Penyebarannya dapat secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita.
Kudis ditandai dengan munculnya rasa sangat gatal di kulit, terutama pada malam hari, disertai dengan timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai jerawat atau lepuhan kecil bersisik.
Kondisi ini merupakan dampak dari adanya tungau yang hidup dan bersarang di kulit.
Jumlah tungau yang terdapat di kulit penderita kudis berkisar 10-15 ekor, dan dapat berkembang biak hingga berjumlah jutaan, dan menyebar ke bagian tubuh lain, jika tidak mendapatkan penanganan tepat, tungau.
Gejala
Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, yang bisa membuat lubang menyerupai terowongan pada kulit untuk dijadikan sarang.
Mereka bertahan hidup dengan menjadi benalu di kulit manusia, dan akan mati dalam beberapa hari tanpa manusia.
Gejala utama penyakit kudis atau scabies adalah gatal pada kulit, terutama pada malam hari.
Hal ini disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih tinggi saat suhu lembap, seperti suhu di malam hari.
Selain terdapat beberapa gejala kudis atau scabies lainnya, yaitu
- Gatal di sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, pusar, dan perut bagian bawah
- Gatal pada bagian bokong dan selangkangan
- Gatal di sekitar puting susu dan area payudara (pada wanita)
- Gatal pada alat kelamin (pada pria)
- Selain itu, kudis juga ditandai dengan munculnya ruam-ruam kecil berwarna merah.
- Ruam tersebut menyerupai bintik-bintik jerawat.
- Ruam yang muncul juga dapat berupa lepuhan kecil dan bersisik.
Pengobatan
Pengobatan kudis tidak terlalu sulit, namun memerlukan perhatian khusus agar penyakit tidak menyebar dengan cepat.
Biasanya, dokter akan memberikan krim yang bisa Anda oleskan di seluruh tubuh yang bisa Anda biarka sepanjang malam.
Pengobatan dengan obat atau suntik biasanya diulang setelah 1 minggu.
Namun ada juga krim lain yang harus Anda bersihkan setelah 8 jam.
Krim tersebut juga dapat Anda oleskan ke seluruh tubuh dari leher ke bawah.
Kedua obat tersebut cukup efektif, namun pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Selain itu, pengobatan oral juga bisa dilakukan.
Misalnya penggunaan antihistamin seperti CTM untuk mengurangi gatal.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah merendam pakaian, seprei dan selimut yang dipakai ke dalam air panas.
Pencegahan:
- Hindari bertukar pakaian atau handuk
- Jika ada 1 orang di rumah yang terkena kudis atau skabies, sebaiknya seluruh anggota rumah tersebut diobati juga
- Mengganti sprei, handuk dan sarung bantal secara rutin
- Menjaga kebersihan dan sanitasi rumah
Gejala akan mulai berkurang setelah satu minggu pengobatan, dan sembuh sepenuhnya setelah 4 minggu pengobatan.
Pasien dapat melakukan perawatan sederhana di rumah guna mengurangi rasa gatal yang timbul akibat kudis. Di antaranya:
- Berendam di air dingin, atau menempelkan kain basah pada area kulit yang bermasalah.
- Menggunakan losion kalamin. Namun, konsultasikan terlebih dahulu mengenai penggunaannya dengan dokter.
Komplikasi Kudis
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat kudis, terutama yang tidak mendapatkan penanganan secara tepat, adalah:
- Infeksi bakteri, infeksi ini terjadi akibat dampak dari kudis yang terus menerus digaruk, sehingga menyebabkan luka dan memudahkan bakteri berbahaya masuk dan menyerang tubuh.
- Norwegian scabies atau kudis berkrusta, orang yang menderita kudis hanya memiliki 10-15 tungau di tubuhnya.
Sedangkan pada kudis berkrusta, tungau yang ada di tubuh dapat mencapai jutaan.
Kondisi ini membuat kulit menjadi keras, bersisik, dan kudis pun menyebar ke banyak bagian tubuh lain.
Seseorang yang memiki sistem kekebalan tubuh lemah, menderita suatu penyakit parah, atau tengah dirawat di rumah sakit memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi ini. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan Judul Artikel Kudis
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki
Terkini Daerah
Tumbuhan Liar Senduduk Punya Banyak Manfaat, Manjur Jadi Obat Anti Gatal Kulit hingga Scabies
Jumat, 6 Oktober 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.