Sabtu, 10 Mei 2025

WOW UPDATE

Pembelot Kirimkan Propaganda Anti Pemerintah, Korut Ledakan Kantor Penghubung di Perbatasan Korsel

Rabu, 17 Juni 2020 17:27 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak Korea Utara akhirnya menghancurkan kantor penghubung dengan Korea Selatan di perbatasan Kaesong, Selasa (16/6/2020).

Hal ini merupakan tindak lanjut ancaman yang dilakukan oleh Pyongyang.

Akibat peristiwa ini akan menimbulkan kemunduran serius dari upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-In untuk merajut perdamaian.

Dilansir oleh Tribunnews.com, Rabu (17/6/2020), menurut laporan dari Kantor berita resmi Korea Utara KCNA, negara itu menghancurkan kantor penghubung dengan "ledakan dahsyat" karena "marah".

"Penghancuran ini sejalan dengan pola pikir orang-orang yang marah kepada sampah manusia dan mereka, yang telah melindungi sampah itu, harus membayar mahal atas kejahatan mereka," demikian laporan KCNA merujuk pada para pembelot Korea Utara di Korea Selatan yang mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang selama bertahun-tahun.

Terkait peristiwa ini, pemimpin Korea Selatan menyerukan untuk berhenti menaikkan ketegangan.

Korea Selatan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan "penyesalan yang luar biasa" atas penghancuran kantor penghubung.

Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional, mengatakan penghancuran itu adalah "tindakan yang mengkhianati harapan untuk perbaikan hubungan Korea Selatan-Korea Utara dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea."

Secara terpisah, Departemen Pertahanan Korea Selatan mengatakan mereka tengah memonitor kegiatan militer Korea Utara dan siap siaga untuk bertempur.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan pada perkembangan terbaru di Semenanjung Korea.

"Sekjen PBB menyerukan dimulainya kembali dialog antar-Korea yang mengarah ke solusi damai yang memberi manfaat bagi perdamaian dan kemakmuran bagi semua orang," kata juru bicara PBB Eri Kaneko di New York.

Sebelumnya militer Korea Utara siap untuk mengambil tindakan tegas, jika para pembelot masih terus mengirim selebaran anti-Pyongyang di perbatasan Korea.

Demikian dilaporkan Kantor Berita Resmi Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), Selasa (16/6/2020).

Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan hubungan dua Korea makin buruk, dan mereka telah mempelajari "rencana aksi" untuk memasuki kembali zona yang telah didemiliterkan di bawah Pakta Inter-Korea dan "mengubah garis depan menjadi sebuah benteng."

"Militer kami akan dengan cepat dan menyeluruh melaksanakan keputusan dan perintah dari Partai dan pemerintah," demikian pernyataan KPA seperti dilaporkan kantor berita KCNA.

Ketegangan telah meningkat saat Pyongyang mengancam untuk memutuskan semua komunikasi antar-Korea dan mengambil tindakan balas dendam atas selebaran, yang membawa pesan kritis kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un termasuk soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Selebaran 'propaganda" dari para pembelot - biasanya disampaikan pada balon udara atau mengambangkan botol di aliran sungai. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korut Hancurkan Kantor Penghubung Dengan Korsel, Sekjen PBB Serukan Dua Korea Berdialog

Editor: Tri Hantoro
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Muhammad Ulung Dzikrillah
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved