WOW UPDATE
WHO Nyatakan Tak Ada Jaminan pasien Covid-19 tak bisa terinfeksi lagi
TRIBUN-VIDEO.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidak ada jaminan pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 akan kebal pada virus itu.
Hal ini dinyatakan oleh WHO menyusul adanya wacana penerbitan sertifikat kepada orang-orang yang sudah sembuh dari Covid-19.
Dilansir Guardian via Tribunnews.com, sertifikat tersebut diasumsikan bahwa penerimanya dinyatakan kebal dari infeksi ulang SARS-CoV-2.
Penerbitan dokumen tersebut bahkan sudah dilakukan di sejumlah negar, termasuk Inggris.
Akan tetapi catatan ilmiah WHO menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti orang pulih dari Covid-19 akan memiliki antibodi dan terlindungi dari infeksi kedua.
Sebaliknya, sertifikat ini bisa menimbulkan resiko kesehatan lebih lanjut.
Sebab jaminan itu tidak pasti dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Pada titik ini dalam pandemi, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi-antibodi untuk menjamin akurasi 'sertifikat imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko'," kata catatan itu.
"Orang yang berasumsi bahwa mereka kebal terhadap infeksi kedua karena mereka telah menerima hasil tes positif dapat mengabaikan saran kesehatan masyarakat."
"Oleh karena itu, penggunaan sertifikat semacam itu dapat meningkatkan risiko transmisi lanjutan," ungkap catatan itu.
Padahal di Korea Selatan dan China marak terjadi mantan pasien Covid-19 kembali terinfeksi virus yang sama.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hasil tersebut.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-Kyeong mengatakan mungkin virus itu aktif kembali.
Artinya bukan pasien yang menerima infeksi lagi, tetapi virus yang ada beraksi kembali.
Kemungkinan lainnya adalah hasil tesnya yang kurang akurat.
Atau bisa jadi masih ada sisa-sisa virus yang tertinggal di sistem tubuh pasien, tetapi tidak membahayakan tubuh atau beresiko menulari.
Sejatinya sejumlah ahli sudah memperingatkan bahwa sertifikat semacam ini justru akan memperburuk kondisi perekonomian karena resiko penularan tinggi.
Bisa saja orang-orang dengan sertifikat itu atau mereka yang sudah putus asa pergi bekerja dan berakhir dengan terinfeksi corona.
Sementara itu, gagasan untuk memisahkan orang sesuai status kekebalan tubuhnya di AS memiliki sejarah yang kelam.
Sejauh ini, satu-satunya negara yang sudah meluncurkan skema sertifikat kekebalan ini adalah Chili.
Sedangkan di tempat lainnya ada kekhawatiran bahwa sertifikat itu tidak berfungsi banyak bila hanya sebagian kecil populasi yang terinfeksi.
WHO mengatakan pihaknya terus meninjau bukti tentang reaksi antibodi terhadap virus.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang pulih dari infeksi memiliki antibodi terhadap virus, tetapi tidak apakah jelas antibodi itu memberikan perlindungan.
"Pada 24 April 2020, tidak ada penelitian yang mengevaluasi apakah keberadaan antibodi untuk SARS-CoV-2 memberikan kekebalan terhadap infeksi selanjutnya oleh virus ini pada manusia," jelas sebuah surat kabar.
Dalam waktu empat bulan sejak kemunculannya di Wuhan, virus corona sudah menginfeksi 2,9 juta orang.
Per-Minggu (26/4/2020) sebanyak 203.289 orang meninggal dunia.
Sedangkan angka kesembuhan mencapai 836.978.
Hingga saat ini, belum ada negara yang diyakini memiliki populasi luas dengan antibodi yang kuat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Tegaskan Tidak Ada Garansi Kebal Corona Sekalipun sudah Pernah Terinfeksi
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Sumber: Tribunnews.com
tribunnews update
WHO: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban Gempa Myanmar, Jutaan Orang Perlu Layanan Kesehatan
Kamis, 3 April 2025
Kilas Peristiwa
Kilas Peristiwa: Update Virus Corona 13 Maret, Sebanyak 70.395 Pasien di 128 Negara Sembuh
Kamis, 13 Maret 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Israel Berencana Keluar dari WHO, Klaim Muak dengan Sikap yang Sering Kritik Perang Israel di Gaza
Selasa, 11 Maret 2025
Kilas Peristiwa
Kilas Peristiwa: Gempa M 8,8 Guncang Chili Picu Tsunami, Akibatkan Bangunan Rusak & 500 Orang Tewas
Rabu, 5 Maret 2025
Ramadan 2025
Resep Tahu Chili Padi, Rasa Pedas Asin Asam yang Cocok untuk Menu Sahur dan Buka Puasa
Jumat, 28 Februari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.