Kamis, 15 Mei 2025

Tribunnews Wiki

Kopi Liberika Tunggal Komposit, Produk Kopi Varian Liberika dari Tanjung Jabung Barat Jambi

Minggu, 24 November 2019 12:11 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM – Provinsi Jambi dikenal sebagai satu daerah, penghasil kopi di Indonesia.

Kabupaten Kerinci menjadi pusat kopi Robusta sejak lama, namun kini membudidayakan kopi Arabika.

Kabupaten Tanjungjabung Barat, merupakan penghasil kopi jenis berbeda yakni Liberika.

Kopi Liberika saat ini semakin popular di kalangan penikmat kopi, lantaran memiliki keunikan tersendiri.

Kopi Liberika dibudidayakan di daerah gambut, dengan tingkat keasaman cukup tinggi.

Karakteristik kopi liberika memiliki bentuk lebih besar, daripada kopi jenis Arabika atau Robusta.

Sejarah Kopi Liberika Bengkulu

Kopi Liberika memiliki nama latin Coffea liberica van liberica, dan disebut-sebut berasal dari Liberia

Kopi Liberika awalnya merupakan tanaman kopi liar dari daerah Liberia, Afrika Tengah, Kongo, Pantai Gading, Gana, Guine, Nigeria, dan beberapa daerah di Afrika.

Kopi Liberika masuk ke Indonesia, dibawa oleh bangsa Belanda pada abad ke-19.

Jenis kopi liberika dikembangkan untuk menggantikan tanaman kopi Arabika, yang terserang wabah penyakit karat daun.

Meskipun Liberika memiliki daya tahan dari penyakit karat daun, lebih baik daripada jenis Arabika namun tidak sekuat jenis Robusta.

Akhirnya pemerintah Belanda mengganti Liberika dengan jenis Robusta.

Pembudidayaan kopi liberika di Indonesia, berada di daerah Jambi dan Bengkulu.

Kopi Liberika Bengkulu ditanam di daerah Tanjung Jabung sebagai ousat budidaya kopi liberika.

Deskripsi Kopi Liberika

Kopi Liberika memiliki ukuran biji cukup besar, berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 30 mm.

Satu buah biji Kopi Liberika terdapat 2 buah biji kopi, masing-masing dengan panjang 15 mm.

Liberika merupakan jenis kopi dengan ukuran biji kopi besar, daripada biji kopi lainnya.

Meskipun memiliki biji kopi cukup besar, bobot biji kopi Liberika kering hanya 10% dari bobot biji basahnya.

Budidaya Kopi Liberika

Kopi Liberika tumbuh baik di daerah tropis, dengan ketinggian 400-600 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Tanaman kopi liberika dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, di lahan yang tersinari penuh atau di bawah naungan pohon lain.

Kopi liberika dapat bertahan menghadapi musim kemarau, maupun musim penghujan dengan intensitas curah hujan tinggi.

Varietas kopi Liberika tidak sebanyak Arabika maupun Robusta, namun memiliki varian popular yakni Ardoniana dan Duvrei.

Tahun 2014 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit Koka) menetapkan spesies Kopi Liberika dengan varietas baru yakni ‘Libtukom’ atau Liberika Tunggal Komposit.

Varietas Libtukom merupakan pengembangan, Kopi Liberika dari Tanjung Jabung Barat Jambi.

Varietas kopi ini memiliki keunggulan tahan hama karat daun, dan mampu ditanam di dataran rendah.

Kopi Liberika varietas Libtukom memiliki kemiripan dengan varietas Excelsa.

Terdapat perbedaan mencolok antara Liberika dan Excelsa, yakni:

1. Libtukom memiliki daging buah yang tebal, sedangkan Excelsa berdaging buah tipis mirip varietas Arabika.

2. Libtukom memiliki karakteristik daun hijau hingga kecoklatan, namun Excelsa memiliki daun berwarna merah kecoklatan.

________________________

Referensi:

Mark Hanuz & Gabriella Teggia. 2003. Cup of Java. Eqquinox Publishing.

T K Liem. Edible Medicine and Non Medicinal Plants. Volume 5, Fruit. Springer Science 2013.

Retno Palupi. Varietas Kopi Liberika Anjuran Untuk Lahan Gambut. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Vol 26 Nomor 1, Februari 2014.

(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Kopi Liberika Tunggal Komposit (Kopi Litukom) Jambi

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki

Tags
   #Kopi Liberika   #Jambi

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved