Tribunnews WIKI
Keni Gayo, Karya Seni Gerabah Masyarakat Gayo sekaligus Karya Seni Kedewasaan Perempuan Tanah Gayo
TRIBUN-VIDEO.COM - Keni merupakan salah satu karya masyarakat Gayo Aceh, terbuat dari tanah liat.
Keni sudah dikenal masyarakat Gayo sejak zaman pra sejarah, dibuktikan dengan penemuan peradaban manusia di tepi danau Lut Tawar.
Namun keberdaan keni ini, sudah sangat jarang dapat ditemukan.
Keni merupakan Bahasa daerah Gayo Aceh, bagi kendi atau gerabah.
Kendi Gayo merupakan hasil kerajinan tangan kaum perempuan masyarakat Gayo, dibedakan menjadi empat macam bentuk disesuaikan dengan jenis kelamin pemakaianya.
Jenis Kendi Rawan dipergunakan oleh kaum laki-laki, jenis Kendi Banan dipergunakan perempuan, jenis Kendi Labu digunakan oleh sesepuh perempuan, serta jenis Kendi Ganyong dipergunakan untuk anak-anak.
Secara keseluruhan, kendi-kendi tersebut memiliki fungsi sebagai tempat penampungan air.
Sejarah Keni Gayo
Kendi khas masyarakat Gayo sudah dikenal sejak masa pra sejarah manusia, di tepian danau Lut Tawar dibuktikan dengan penelitian oleh Ketut Wiradnyana di Lesung Mendale ditemukan adanya Keni Gayo yang berumur sekira 8.000 tahun yang lalu.
Menurut catatan temuan tim peneliti arkeologi Balai Arkeologi Medan, terdapat perbedaan antara Keni Gayo pada masa lalu, dengan Keni Gayo saat ini terletak pada motif ornament Kerawang Gayo pada setiap keni.
Keni Gayo peninggalan masa pra sejarah, kaya akan motif ornament Karawang Gayo, namun untuk motif Karawang Gayo pada Keni saat ini hanya sedikit ornament.
Keni dalam masyarakat Gayo tidak hanya untuk peralatan rumah tangga, namun juga warisan budaya leluhur masyarakat Gayo dengan nilai-nilai budaya terkandung didalamnya.
Keni Gayo menjadi bagian pelengkap upacara perkawianan masyarakat adat Gayo.
Selain itu Keni bagi masyarakat Gayo merupakan karya seni dengan nilai estetika dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada, untuk memberikan kesejahteraan bagi masa depan mereka.
Motif Karawang Gayo
Karawang Gayo merupakan kain yang berkembang, dalam tradisi dan budaya Aceh Gayo sejak 3.000 tahun yang lalu.
Karawang berasal dari kata “Iker” yang artinya hasil pikiran, dan “Rawang” yang berarti terawang.
Motif kain Karawang Gayo menyimpan banyak pesan moral, petuah, dan amanah leluhur untuk generasi berikutnya.
Setiap warna dan ukiran pada kain memiliki makna berbeda-beda.
Kain adat Gayo setidaknya memiliki sekira 11 motif, yakni: mata itik, pucuk rebung, sesirung, leladu, mun berangkat, tulen iken, puter tali, bunge kipes, gegaping, panag, dan motif selalu.
Warna dasar Kerawang Gayo adalah kain item, sementara motifnya menggunakan perpaduan warna ilang (merah), putih, ijo (hijau), dan using (kuning).
Warna hitam dalam masyarakat Gayo melambangkan hasil keputusan adat, merah menandakan watak berani dalam bertindak dan benar.
Warna putih artinya suci lahir dan bati, hijau merupakan symbol kejayaan dan ketekunan hidup, dan kuning melambangkan hati-hati dalam bertindak.
Bahan dan Proses Pembuatan Keni Gayo
Bahan pembuatan Keni Gayo tidak jauh berbeda dengan Kendi pada umumnya, yakni dah (tanah liat) dan kresik (Pasir halus berwarna kehitaman).
Peralatanya memiliki kesamaan, yakni:
1. Pelandas atau alas untuk tanah liat dan pasir untuk mempermudah proses pembentukan kendi.
2. Batu Penggilas yakni batu bulat panjang untuk memipihkan campuran tanah liat dan pasir.
3. Wat yakni papan pemukul bagian luar badan kendi saat proses pembulatan.
4. Atu Lenesan atau batu penahan bagian dalam kendi sebagai penahan ketika dipukul saat proses pembulatan
5. Sendok makan digunakan untuk mengorek bagian dalam kendi supaya lebih rapi.
6. Batu pipih yakni batu yang ditipiskan untuk melicinkan bagian luar kendi
7. Munuk yakni pisau untuk meratakan bagian kendi yang menggelembung.
8. Batu Landak yakni batu yang digunakan untuk memberikan lubang pada bagian tertentu kendi.
9. Mata uang logam, pecahan keramik digunakan untuk membuat ragam hiasan dengan cara menggoreskan pada permukaan dinding luar kendi.
(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul: Keni Gayo (Mahakarya Masyarakat Gayo Aceh)
Video Production: Panji Anggoro Putro
Sumber: TribunnewsWiki
Live Update
Diduga Kena Dampak Perang Dagang Global, Harga Kopi Arabika di Gayo Aceh Tengah Anjlok! Petani Cemas
Selasa, 15 April 2025
Live Update Mudik
Pemudik Mulai Padati Terminal Paya Ilang Takengon, Load Factor Melonjak hingga 98 Persen
Kamis, 27 Maret 2025
Live Update
2 Rumah Milik Seorang PNS dan Honorer Ludes Terbakar di Blangkejeren, 4 Damkar Terjun Padamkan Api
Minggu, 16 Maret 2025
Regional
Keluhan Warga Gayo Lues, Bongkahan Batu Gunung di Tengah Jalan Sudah Sebulan Tak Kunjung Dibersihkan
Kamis, 27 Februari 2025
Live Update
Update Kebakaran di Gayo Lues Diduga Akibat Korsleting: 13 Unit Rumah Terbakar, 8 Motor Ikut Hangus
Senin, 24 Februari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.