Rabu, 14 Mei 2025

Hoax or Fact

Hoax or Fact : Imbauan Brigjen Krishna Murti pada Akun Instagram

Kamis, 31 Oktober 2019 19:00 WIB
Tribun Jabar

TRIBUN-VIDEO.COM - Apakah Anda salah satu follower Krishna Murti?

Bila ya, Anda pasti sudah tak heran lagi dengan kebiasaan perwira tinggi Polri itu.

Brigadir Jenderal Krishna Murti kerap aktif di media sosialnya.

Meski berprofesi sebagai polisi yang terkesan angker, Krishna Murti jauh dari imej itu.

Di media sosialnya, Krishna Murti kerap membagikan video-video lucu yang menghibur.

Ia juga sering berinteraksi dengan followernya dan selalu update atas isu-isu viral terkini.

Followernya juga terlihat senang berinteraksi dengan Krishna Murti.

Mereka kerap berlomba agar bisa menjadi orang pertama yang berkomentar di unggahan pria kelahiran 15 Januari 1970 itu.

Unggahan Krishna Murti kerap diberi tagar kmupdates.

Tak heran Krishna Murti dekat dengan followernya sebab hal itulah yang ia ingin bangun.

Krishna Murti membangun imej polisi keren yang dicintai masyarakat.

Ia jugalah yang mengenalkan jargon Turn Back Crime.

Melansir dari berbagai sumber, Krishna Murti memulai karier polisinya sebagai Perwira Pertama Polda Jawa Tengah.

Ia merupakan lulusan Akpol pada 1991.

Krishna muda memilih menjadi reserse.

Berbagai kasus pembunuhan berhasil diungkat oleh dirinya.

Saat menjabat sebagai Kapolsek Ranu Dongkal Pemalang, Jawa Tengah, ia mengungakp kasus pembunuhan dengan menitikberatkan olah TKP.

Ia mengharuskan polisi zaman sekarang harus mahir olah TKP dan investigasi ilmiah dan tidak selalu mengandalkan informan.

Ketika didapuk sebagai Kepala Satuan Reserse Polres Pemalang, Jawa Tengah, Krishna Murti mengungkap kasus curanmor.

Kemudian, ia dipindahkan ke Akpol sebagai pengasuh taruna selama tiga tahun.

Pada 1996, ketika pangkatnya Letnan Satu, Krishna Murti dikirim ke negara konflik, Bosnia.

Di sana ia melihat dampak perang, bahkan stadion bola jadi kuburan massal.

Wakasatgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti akan memimpin pemeriksaan terhadap Vigit Waluyo di Polda Jatim, Kamis (24/1/2019).

Sudah menjadi hal yang biasa bagi Krishna Murti ketika kendaraannya ditembaki oleh pemberontak.

Krishna Murti didaulat sebagai anggota Polri yang dinas di jajaran PBB.

Ia belajar cara bernegosiasi.

Sekitar 1997, Krishna Murti kembali ke Tanah Air dan menjabat Kanit Reserse Narkoba di Polwitabes Surabaya.

Ia membongkar kasus peredaran narkotika yang menjerat warga sipil, oknum Polri dan tentara.

Kemudian, Krishna Murti mengikuti Sekolah Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Pada 2000, ia menamatkan pendidikannya sebagai lulusan terbaik.

Lalu, Krishna Murti naik pangkat ajun komisaris polisi (AKP) yang ditempatkan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya.

Tak lama, ia didapuk sebagai Kapolsek Penjaringan jakarta utara selama 3,5 tahun dan naik pangkat lagi menjadi Komisaris Polisi (Kompol).

Menginjak usia 30 tahun, Krishna Murti menduduki posisi Wakil Kapolres Depok dan masuk ke Lembaga Pendidikan untuk melanjutkan Sekolah Pimpinan (Sespin) di Singapura dan Australia hingga 2009.

Ia sempat menjadi dosen Lemdikpol kemudian dikirim ke Sudan.

Krishna Murti diminta membangun sistem keamanan bertaraf internasional.

Karier Krishna Murti semakin cemerlang, ia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.

Saat itulah popularitas Krishna Murti memuncak.

Masyarakat antusias dengan jargon Turn Back Crime yang dipopulerkannya.

Selama periode 2015-2017, Krishna Murti menangani kasus besar seperti bom bunuh diri Sarinah, Thamrin dan kasus kopi sianida Mirna Salihin.

Tampilannya yang gagah membuat ketenaran Krishna Murti bertambah.

Followernya di Instagram mencapai 764 ribu.

Kini, Krishna Murti menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.

Sebelumnya ia sempat menduduki jabatan Wakapolda Lampung dan Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.(*)


Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Krishna Murti, Polisi Gagah yang Kerap Bagikan Video Lucu, Sudah Biasa Mobil Ditembak Pemberontak

ARTIKEL POPULER:

Baca: Hoax or Fact: Grace Natalie Kecewa Tak Jadi Menteri

Baca: Hoax or Fact: Penggalangan Dana Pembangunan Masjid Pakai Nama UAS

Baca: Hoax or Fact: Kehebohan Pemprov DKI Anggarkan Rp5 Miliar untuk Bayar 5 Influencer

TONTON JUGA:

 

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Sumber: Tribun Jabar

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved