Minggu, 12 Oktober 2025

Travel

Wajib Cobain Sajian Ketan Susu Kemayoran Jakarta, Buka 24 Jam dan Jadi Primadona sejak 1958

Rabu, 8 Maret 2023 19:33 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Kuliner Jakarta legendaris kali ini berada di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat namanya Ketan Susu Kemayoran yang buka 24 jam

Seporsi ketan hangat beserta taburan kelapa dan susu, ditambah gorengan yang renyah saat masuk ke dalam mulut, menjadi primadona semua kalangan yang mampir di kedai kecil sejak 1958 ini.

Ketan Susu Kemayoran atau Tansu Kemayoran, begitulah panggilan akrabnya di telinga masyarakat.

Berada di sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati dua motor, Tansu Kemayoraan tak pernah sepi pembeli.

Hendak datang pada jam berapapun, pembeli harus siap berburu tempat atau sedia bergeser apabila pembeli lainnya datang.

Terlebih, jika anda datang pada jam-jam pulang kerja, mulai dari pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB, sudah dipastikan akan sulit mendapatkan tempat duduk.

Baca: Berdiri Sejak 1960, Tempat Wisata Kuliner Gudeg Rukun di Magelang Pernah Dikunjungi Sandiaga Uno

Pasalnya, Tansu Kemayoran buka selama 24 jam sejak 65 tahun silam, dan cita rasanya tak pernah berubah, meskipun sudah berganti dari tangan ke tangan.

Sanusi (40), salah satu cucu H. Sudrat, sang pencetus Tansu Kemayoran bercerita, mulanya sang kakek berjualan dengan cara berkeliling.

Hingga akhirnya, ia menemukan pangkalan di daerah Kemayoran, tepatnya di Jalan Kemayoran Gempol, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat atau di seberang Polres Metro Jakarta Pusat.

Sampai saat ini, tak pernah selangkah pun pangkalan Tansu Kemayoran bergeser.

Meskipun pelanggannya sudah menjamur hingga kerap kali memakan bahu jalan, lantaran ruang gerak yang sempit.

"Pertamanya itu tahun 1958, yang nyetusinnya kakek saya, H. Sudrat. Dulu katanya keliling muter-murer lapang, terus ya ketemu pangkalan, habis itu menetap di sini," ujar Sanusi saat ditemui di Tansu Kemayoran, Jalan Kemayoran Gempol, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023).

Sanusi bercerita, mulanya panganan ini diperuntukkan bagi mereka dengan ekonomi menengah ke bawah, seperti buruh, petani, hingga tukang becak.

Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat kelas menengah ke atas hingga pejabat pun kerap mampir untuk mencicipi makanan legendaris ini.

"Dulu awalnya sasaran penjualannya untuk menengah ke bawah, dulu ada tukang becak, buruh pabrik, kalau sekarang kebanyakan anak muda, milennial," ujar Sanusi.

Bagaimana tidak, penyajian ketan yang pulan dan legit dengan taburan kelapa serta kental manis sebagai topping, menambah kelezatan dalam satu kali suapan.

Terlebih, jika disajikan saat masih hangat.

Uniknya, proses pembuatan ketan tersebut dibuat langsung secara dadakan di tempat itu juga.

Sehingga kerap kali, harum semerbak dari ketan yang baru matang dan keluar dari tungku perapian, membuat perut merengek keroncongan.

Baca: Soto Lenthuk Lumayan Kang Sarman, Kuliner Soto Unik yang Wajib Dicoba ketika ke Jogja

Dalam satu kali memasak saja, Sanusi bisa mengeluarkan satu bakul besar untuk para pembeli, dan itupun bisa habis dalam sekejap.

"Kami kan 24 jam nonstop, karyawannya gantian. Masaknya juga di sini semua," ujar Sanusi.

"Jadi kami masak, matang, langsung ditaruh di bakul, langsung dilayanin ke pembeli," imbuhnya.

Selain ketan, camilan pendamping Tansu Kemayoran juga dibuat dadakan.

Ada tiga jenis gorengan yang paten disajikan di tempat ini, di antaranya tempe goreng, pisang goreng, dan singkong goreng.

Ketiga jenis gorengan tersebut biasanya akan disusun menggunung tak beraturan, sehingga pembeli bisa memilih dan mengambil sendiri sesuai jumlah yang diinginkannya.

Baru nanti di akhir, Sanusi atau rekannya akan mengakumulasi harganya.

"Biasanya ramai pukul 19.00 WIB, kalau jam-jam 17.00 WIB, banyak karyawan pulang, ramai lagi nanti pukul 22.00 WIB sampai 01.00 WIB," kata Sanusi.

Tak heran jika panganan sederhana namun mengenyangkan ini digandrungi semua kalangan.

Sanusi berujar, dalam sehari, dirinya dan karyawan lain bisa menghabiskan dua karung beras ketan, 150 potong tempe, 29 sisir pisang, dan lebih dari dua karton kental manis kaleng.

Selain itu, harganya yang murah dan pas di kantong, menjadi alasan Tansu Kemayoran ini tetap eksis dan tak lekang dimakan zaman.

"Ketan per-porsi Rp. 6.000, itu sudah pakai kelapa parut dan susu, semuanya. Gorengan Rp 1.000, tempe, pisang, singkong, harganya sama," jelas Sanusi.

Sanusi menambahkan, panganan tersebut bahkan pernah dijual Rp 500 - Rp 600 se-porsinya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kuliner Jakarta: Ketan Susu Kemayoran Buka 24 Jam jadi Primadona Sejak 1958

# Kuliner # Kemayoran # Ketan Susu # Primadona

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Warta Kota

Tags
   #kuliner   #ketan susu   #Kemayoran   #Primadona

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved