Senin, 24 November 2025

Terkini Nasional

Gejolak PBNU Memuncak, Rocky Gerung : Desakan Mundur Gus Yahya Lebih Dalam dari Isu Zionis

Senin, 24 November 2025 12:18 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik Rocky Gerung turut menanggapi dinamika Nahdlatul Ulama (NU), di mana K.H Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya didesak mundur dari kursi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Adapun desakan agar Gus Yahya mundur dari jabatan sebagai pemimpin tertinggi kepengurusan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 tersebut berembus sejak Jumat (21/11/2025) lalu.

Tepatnya setelah beredarnya Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU tertanggal Kamis 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M.

Risalah tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Dewan Syura PBNU K.H Miftachul Akhyar selaku pemimpin rapat.

Dalam risalah ini, salah satu poin penting yang termuat adalah meminta agar KH Yahya Cholil Staquf untuk mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriah PBNU.

Baca: Reaksi Gus Yahya Dituding Zionis & Dipaksa Dimakzulkan, Akui Pernah ke Israel dan Bertemu Netanyahu

Apabila dalam waktu tiga hari tidak juga mengundurkan diri, maka Gus Yahya akan diberhentikan secara resmi oleh Rapat Harian Syuriah PBNU.

Menurut Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU, alasan di balik desakan Gus Yahya untuk mundur adalah mengundang narasumber yang terkait dengan jaringan Zionisme Internasional dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) serta dugaan masalah tata kelola keuangan organisasi.

Tidak Sekadar Soal Undangan Tokoh Pro-Zionisme, Ada Persaingan di Internal NU

Menanggapi desakan agar Gus Yahya mundur dari Ketua Umum PBNU, Rocky Gerung menilai, persoalannya tidak sekadar soal undangan terhadap akademisi asal Amerika Serikat (AS) Peter Berkowitz, yang dikenal sebagai tokoh Pro-Zionisme dan Pro-Israel.

Menurut Rocky, ada konteks lain yang mendasarinya, yakni persaingan internal dalam tubuh NU.

Hal tersebut disampaikan mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official, Minggu (23/11/2025).

Baca: LIVE UPDATE SIANG: Pembunuh Lansia di Jombang Ditangkap, Balita di Luwu Tewas Dianiaya Pacar Ibunya

"Tanpa menyentuh isu yang diperkarakan, soal undangan pada seorang pemikir atau tokoh yang ada bau-bau Yahudi beberapa bulan lalu, kita mau lihat konteksnya sebetulnya bukan sekadar isu," ujar Rocky.

"Tapi, konteks persaingan di dalam NU sendiri, dan itu adalah wajar."

Rocky menilai, sejatinya adanya persaingan atau kompetisi internal NU adalah hal yang wajar, terutama di dunia politik Indonesia, di mana sudah ada banyak tokoh yang lahir dari NU.

Misalnya, tokoh NU yang sukses menjadi Presiden RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Sehingga, ada sejumlah tokoh NU saat ini yang kemungkinan ingin mengulang lagi pencapaian tersebut; menjadi petinggi negara dari kalangan NU.

"Karena bagaimanapun, NU sangat besar dan potensi NU untuk menghasilkan presiden sudah terbukti, mungkin juga ada potensi baru untuk mengulanginya lagi; menghasilkan presiden, atau minimal, wakil presiden," tutur Rocky.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Desakan agar Gus Yahya Mundur dari Ketua Umum PBNU, Rocky Gerung: Tak Sekadar Soal Tokoh Pro-Zionis

#PBNU  #Zionis #Gus Yahya #Rocky gerung

Editor: winda rahmawati
Video Production: Ilham Bintang Anugerah
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Gus Yahya   #Zionis   #PBNU   #Rocky Gerung

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved