Rabu, 12 November 2025

Terkini Nasional

Kisah Pilu Korban Terparah Ledakan Masjid SMAN 72 Jakarta, Cita-cita Terancam Kandas

Rabu, 12 November 2025 12:12 WIB
Tribunnews Bogor

TRIBUN-VIDEO.COM - Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengurai curhatan pilu pasca-insiden.

Kendati belum bisa bicara lancar, korban menuliskan rasa sakit hingga kondisinya yang memilukan setelah ledakan pada Jumat (7/11/2025).

Salah satu korban terparah imbas ledakan di SMAN 72 Jakarta bernama Hafiz mengurai ceritanya kepada sang ayah.

Lewat secarik kertas, remaja usia 16 tahun yang karib disapa Apis itu mengungkap penderitaannya pasca-ledakan.

Ayah Apis, Andri menyebut bahwa putranya adalah korban yang paling parah mengalami luka-luka hingga harus dirawat intensif di ICU.

Diungkap Andri, ada alasan kenapa Apis bisa mendapatkan luka serius gara-gara ledakan bom rakitan terduga pelaku FN.

Baca: Gerak-gerik Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sebelum Beraksi, Lepas Seragam dan Masuk Masjid

Rupanya saat kejadian, Apis sedang berada di dalam masjid dan duduk di dekat tiang, dekat bom rakitan yang disimpan FN.

"Bomnya itu tepat di belakang tiang (masjid), ini si Hafiz (sebelah bom), ini temannya, ini temannya juga. Jadi (Hafis) paling dekat di sini (dengan bomnya)," pungkas Andri, dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (12/11/2025).

Imbas dari ledakan tersebut, Apis mengalami luka serius sebanyak 50 persen di tubuhnya.

Selain luka bakar, Apis juga mengalami gangguan pendengaran serius serta penglihatannya yang bermasalah.

"Matanya yang sebelah kiri kabur. Telinganya sebelah kiri tidak bisa mendengar. Kakinya dibilang patah," ujar Andri.

Karenanya, Andri terus memantau kondisi sang putra di rumah sakit.

"Dari kemarin kondisinya sore waktu saya berkunjung, tingkat sadarnya semakin hari makin bertambah. Cuma buat luka-lukanya belum bisa dipastiin bagus (belum pulih), (korban masih) di ICU," kata Andri.

Baca: AKHIRNYA! Polisi Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Perbuatan Diri Sendiri

Curhatan korban

Lebih lanjut, Andri menceritakan curhatan Apis setelah insiden ledakan.

Saat pertama kali sadar di rumah sakit, Apis sempat heran kenapa ia bisa ada di RS.

Ternyata Apis sempat tak ingat dengan kejadian yang ia alami.

"Dia kan berbicara enggak bisa, dia tulis (pesan). Pertama kali dia sadar, dia bilang ke dokter, karena mungkin dia enggak ingat karena biusnya terlalu lama, dia bilang sama dokter 'dok kok Hapis bisa ada di sini'," ujar Andri.

Setelah mengingat kejadian, Apis pun tersadar akan luka yang ia alami.

Lewat secarik kertas dan pensil, Apis menuliskan pesan untuk orangtuanya.

"Jangan tinggalin apis ya," tulis Apis di kertas.

Tak cuma itu, Apis juga mengurai permintaan kepada orangtuanya.

Baca: CCTV Bongkar Kronologi Momen sebelum Ledakan Hebat di SMAN 72 Jakarta

Yakni agar kasusnya bisa diusut tuntas dan pelaku segera diproses hukum.

"Yang membuat saya batin saya nangis itu pesannya itu dia minta diusut. Jadi (korban berharap) pelakunya minta diusut segera. Ini tulisannya 'tolong mah, ayah, diusut kenapa Apis bisa begini'," ungkap Andri menahan tangis.

Membaca pesan dari sang putra, Andri pilu.

Andri teringat dengan cita-cita Apis yang hendak jadi abdi negara namun terancam kandas karena insiden ledakan.

Andri cemas karena kondisi Apis yang mengalami luka serius di sekujur tubuh hingga kaki patah.

"Harapan dia kan (korban) dulu cita-citanya kan pengin jadi tentara, pengin jadi polisi. Yang bikin saya sedih, anak saya sekarang seperti ini. Ke depannya saya juga belum tahu apa itu bisa sembuh total atau enggak. Menurut saya cita-citanya itu bagaimana," kata Andri.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Curhat Pilu Korban Ledakan SMAN 72, Cita-citanya Terancam Kandas Karena Luka: Jangan Tinggalin Apis

# korban # SMAN 72 Jakarta # ledakan

Editor: Fitriana SekarAyu
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews Bogor

Tags
   #ledakan   #SMAN 72 Jakarta   #korban

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved