Tribunnews Update
Update Pencarian Korban Banjir dan Longsor di Nduga Papua: 10 Jenazah Ditemukan, 13 Masih Hilang
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Upaya pencarian korban banjir bandang dan longsor di Distrik Dal dan Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terus dilakukan.
Diketahui, bencana banjir bandang dan longsor terjadi dua distrik tersebut pada Sabtu, 1 November 2025.
Ketua Tim Penanganan Bencana, Otomi Gwijangge, menjelaskan bahwa dari total 23 orang yang dinyatakan hilang pascabanjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebarok, tim gabungan baru menemukan 10 orang dan masih tersisa 13 orang.
Dari 23 orang yang hilang, 15 orang berasal dari Distrik Dal dan 8 orang dari Distrik Mebarok.
Baca: Ruang IGD RS Bhayangkara Mamuju Terendam Banjir Rob hingga Ganggu Aktivitas di Rumah Sakit
Berdasarkan data yang dihimpun, pencarian korban di Distrik Mebarok menghadapi kendala geografis yang sulit dijangkau.
Otomi menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemda Provinsi Papua Pegunungan, Pusat, Basarnas, serta TNI/Polri.
Ia menuturkan pencarian dilakukan sepanjang aliran Kali Kenyam—mulai dari hulu hingga hilir—dan akan terus berlanjut selama satu minggu ke depan.
Namun, Otomi mengaku pihaknya mulai kewalahan karena minimnya dukungan dari instansi terkait, termasuk Basarnas dan TNI/Polri.
Otomi menegaskan bahwa saat ini pemerintah daerah sangat membutuhkan dukungan serius dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Pusat.
Bantuan yang diperlukan antara lain transportasi udara seperti helikopter untuk evakuasi, serta bahan makanan dan logistik bagi masyarakat terdampak.
Pemerintah Kabupaten Nduga berharap status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang telah ditetapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah di tingkat provinsi dan nasional untuk segera turun tangan memberikan bantuan.
Hal senada juga disampaikan Komandan Pos Dal Yonif 400/Banteng Riders, Letda Inf Prabdi Susanto.
Upaya pencarian para korban terkendala cuaca, medan sulit, dan faktor keamanan.
Sebab, lokasi pencarian merupakan daerah rawan.
Prabdi menyebut upaya pencarian dilakukan dengan menerbangkan drone dan melakukan penyisiran aliran Sungai Panpan.
Kendati demikian, upaya pencarian tetap mengutakan keselamatan tim SAR gabungan mengingat lokasi tersebut merupakan daerah rawan.
Banjir bandang dan longsor juga memutus akses jalan dari Distrik Mbua menuju Distrik Dal.
Hal itu membuat pengiriman bantuan logistik berupa sembako dan pakaian untuk warga yang terdampak bencana sulit dilakukan.
Menurut Prabdi, perbaikan jalan dan jembatan sangat mendesak agar bantuan kemanusiaan dan logistik bisa segera menjangkau masyarakat yang terdampak.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Nduga, Leri Gwijangge yang mendesak pemerintah daerah setempat dan provinsi Papua Pegunungan segera membuka akses ke lokasi bencana dan memberikan jaminan keamanan.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nduga, Yoas Beon menetapkan banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebarok sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, bencana alam seperti ini baru pertama kali dialami oleh warga Nduga.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Update Pencarian Korban Banjir di Nduga, Ada Total 9 Korban yang Berhasil Ditemukan
Reporter: Rima Anggi Pratiwi
Video Production: Muna Salsabila
Sumber: Tribun Papua
Tribunnews Update
Massa Nduga Ancam Gelar Demo Besar, Tuntut Pemprov Evakuasi 5 Warga yang Terisolasi Pascabencana
1 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: 10 Jenazah Korban Bencana Banjir dan Longsor di Nduga Papua Ditemukan, 13 Orang Masih Hilang
1 hari lalu
Tribunnews Update
Satgas Damai Cartenz Tembak Mati Pentolan KKB Papua Lipet Sabolim setelah Aniaya Warga Sipil
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.