Gaza Kehilangan Harapan di Tengah Gencatan yang Runtuh, Anak-anak jadi Agresif karena Trauma Perang

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabar gencatan senjata sempat memberi secercah harapan bagi warga Gaza.

Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung singkat ketika Israel kembali melancarkan serangan udara pada Selasa malam, (28/10/2025), menewaskan sedikitnya 115 orang dan melukai lebih dari 350 lainnya.

Baca: Indonesia Berpotensi Diterima Israel Kirim Pasukan Perdamaian Gaza, Dielu-elukan Cairkan Pendekatan

Salah satu korban adalah Meen al-Zein, relawan lokal yang sempat mengimbau warga untuk kembali ke rumah mereka di utara Gaza.

Ia tewas sejenak setelah wawancara, ketika bom menghantam sekolah tempatnya berlindung di Beit Lahia.

Masyarakat Gaza kini diliputi ketakutan karena gencatan senjata dinilai tidak menjamin keamanan, melainkan hanya memperpanjang jeda di antara serangan.

Baca: Trump Dukung Israel Balas Serangan di Gaza, Lebih dari 100 Warga Tewas Paling Banyak Wanita dan Anak

Banyak tenaga medis, seperti perawat Hussain Abu Munir, tetap harus menempuh perjalanan berbahaya dari selatan menuju utara Gaza untuk bekerja, melewati pos pemeriksaan yang rawan serangan.

Situasi ini juga berdampak besar terhadap anak-anak dan dunia pendidikan.

Guru bahasa Inggris, Ikram Nasser, mengaku banyak muridnya kini kehilangan semangat belajar dan berubah agresif karena trauma perang.

Baca: Rangkuman Hamas-Israel: Prabowo Jadi Target AS, Arab Serang Tel Aviv, Thailand Tangkap Warga Zionis

Upaya mengembalikan kegiatan belajar di tenda-tenda sementara sempat dilakukan, namun serangan terbaru kembali memupus harapan akan kehidupan normal di Gaza.

Warga menyatakan mereka tak lagi mempercayai gencatan senjata bisa bertahan lama. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

#  TRIBUN VIDEO UPDATE # gencatan senjata # perang # Israel # Palestina # Gaza