Tribunnews Update
Dugaan Mahfud soal Mark Up Whoosh, Kerja Sama B2B dengan China tapi Ada Campur Tangan Pemerintah?
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD kembali buka suara soal dugaan mark up Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh pada Senin (27/10).
Mahfud meminta KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap perpindahan kontrak kerja dari yang awalnya Jepang ke China.
Sebagai informasi, Whoosh sebelumnya sempat akan dikerjakan oleh pihak Jepang dan sudah melakukan studi kelayakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dalam kerja sama dengan Indonesia, Jepang menawarkan skema pinjaman dengan bunga rendah hanya 0,1 persen selama 10 tahun.
Namun secara tiba-tiba kerja sama justru beralih ke China dengan model kerja sama business to business (B2B).
Adapun untuk skema pinjaman dalam kerja sama ini memiliki bunga 2 persen dengan tenor 40 tahun.
Baca: Seruan Adili Jokowi, Makzulkan Gibran Menggema di Solo, Rismon Sianipar Klaim Bukti Ijazah Palsu
Tawaran kerja sama ini ternyata didukung langsung oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarmo pada tahun 2016.
Adapun alasan dukungan Menteri BUMN pada saat itu karena proyek Whoosh disebut-sebut tak akan menguras APBN Indonesia.
Namun setelah proyek tersebut rampung, menyisakan utang negara senilai Rp116 triliun.
Hal ini lah yang kemudian didesak mantan Menko Polhukam tersebut untuk segera diselidiki oleh KPK.
Mahfud juga mengungkap soal kerja sama Whoosh yang bersifat B2B, namun ternyata berakhir dengan campur tangan pemerintah Indonesia.
Hal itu terbukti lewat penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2023, tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antar Jakarta dan Bandung.
Mahfud menjelaskan bahwa terbitnya PMK itu dilatarbelakangi dari aturan pihak China, soal kerja sama rahasia yang hanya diketahui antara pemerintah kedua negara tersebut.
(*)
Reporter: Putri Dwi Arrini
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
KPK Telah Usut Dugaan Korupsi Whoosh sejak Awal 2025, Mengapa Baru Umumkan seusai Disinggung Mahfud?
9 jam lalu
Terkini Nasional
Babak Baru! Jokowi Berpotensi Jadi Tersangka Dugaan Mark Up Proyek Whoosh? KPK Buka Suara!
9 jam lalu
Tribunnews Update
KPK Buka Suara soal Jokowi hingga Luhut Berpotensi Jadi Tersangka Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
10 jam lalu
Terkini Nasional
"Ini Bukan Beban Negara!" Jokowi Tegaskan Whoosh Bukan Cari Laba: Ini Investasi Sosial untuk Rakyat
10 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.