Selasa, 28 Oktober 2025

Local Experience

Mengenal Lebih Dekat dengan Gora, Kafe yang Angkat Budaya Batak Lewat Kuliner dan Suasana

Senin, 27 Oktober 2025 08:12 WIB
Tribun Medan

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Di tengah hiruk pikuk aktivitas mahasiswa dan warga sekitar Universitas Sumatera Utara (USU), hadir sebuah tempat tongkrongan baru yang menawarkan nuansa berbeda bernama Gora.

Harry Napitupulu (27) pengelola Gora, menjelaskan bahwa nama “Gora” memiliki filosofi tersendiri.

“Gora itu sebenarnya, dari bahasa Batak artinya panggil. Tapi kita buat juga jadi suatu istilah, yang kepanjangannya Bagot Nusantara,” ujar Harry saat ditemui oleh Reporter Tribun Medan.

Ia berharap, tempat ini bisa menjadi ruang berkumpul sekaligus memperkenalkan kembali kekayaan kuliner dan budaya Batak kepada generasi muda.

Meski baru beroperasi selama satu bulan, Gora sudah mulai menarik perhatian, terutama dari kalangan mahasiswa. Lokasinya yang strategis serta konsep yang unik menjadi daya tarik tersendiri.

“Gora baru berjalan sebulan ini, ya memang belum lama. Kalau konsep, kita itu tetap anak muda tapi dikemas secara tradisional,” katanya.

Konsep ini terlihat jelas dari desain Gora yang memadukan elemen pondok-pondok beratap daun nipah hingga musik Batak yang mengalun pelan di latar.

Tak hanya dari segi suasana, keunikan Gora juga tampak dari menu yang ditawarkan.

“Di sini ada juga minuman tradisional Tuak. Tapi tenang aja, ada juga softdrink seperti Milo, teh tarik, kopi, teh manis dan lain-lain,” jelas Harry.

Untuk pilihan makanan, pengunjung disuguhkan berbagai hidangan yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga membangkitkan kenangan akan masakan rumahan.

“Kalau makanannya di sini ada nasi goreng, nila tumis, martabak mi, sama menu event seperti belut cabai hijau, ayam rica,” katanya.

Menu-event ini dihadirkan khusus pada hari-hari tertentu sebagai variasi dan bentuk eksplorasi kekayaan kuliner daerah.

Saat ditanya soal keunggulan Gora dibandingkan kompetitor, Harry dengan nada rendah menjawab.

“Yang membedakan kita dengan kompetitor itu, dari segi tempat bisa dilihat ya. Gora ini parkirannya luas, segi kebersihan juga baik, tapi bukan berarti tempat lain nggak bersih ya,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia juga menambahkan bahwa suasana sekitar kafe turut memperkuat daya tarik tempat ini.

“Terus di dekat Gora ada persawahan, jadi pemandangannya lebih asri buat anak-anak rantau cocok lah,” tambahnya.

Dengan target utama mahasiswa, Gora tak hanya menjadi tempat makan dan minum, tapi juga ruang sosial yang hangat.


“Pembeli kebanyakan berasal dari mahasiswa ya, karena lokasinya dekat dengan USU,” kata Harry.

Oleh karena itu, Gora Kafe juga menghadirkan hiburan secara rutin.

“Setiap Rabu dan Sabtu ada live music-nya, dan tanggal 12 April ini ada live music musisi Batak. Seperti Nabasa Trio,” ungkapnya.

Harry berharap bahwa kehadiran musisi-musisi ini dapat menjadi hiburan segar sekaligus ajang promosi bagi musisi lokal, khususnya dari Sumatera Utara.

Gora hadir bukan sekadar tempat untuk bersantai. Dengan sentuhan tradisional yang kental, tempat ini menjadi simbol bahwa budaya lokal bisa hidup berdampingan dan bahkan bersinergi dengan modernitas.

Bagi para perantau yang rindu kampung halaman, atau mahasiswa yang ingin mencari suasana baru, Gora adalah pilihan yang patut dicoba.

Program: Local Experience
Editor: Faiz Fadhilah

#kuliner #medan #localexperiences #indonesia

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: Faiz Fadhilah
Sumber: Tribun Medan

Tags
   #Local Experience   #Batak   #kafe

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved