Tribunnews Update
Pencurian Terbesar dalam Sejarah, Hacker Korut Gasak Rp 24 T Kripto AS untuk Danai Nuklir Pyongyang
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Hacker Korea Utara berhasil mencuri miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dari bursa mata uang kripto.
Pyongyang dilaporkan menggunakan pencurian kripto itu untuk mendanai program senjata nuklirnya.
Laporan ini diterbitkan oleh Multilateral Sanctions Monitoring Team, kelompok yang dibentuk AS dan 10 sekutunya untuk melihat kepatuhan Korea Utara terhadap sanksi PBB.
Menurut laporan tersebut, pemerintah Korea Utara secara langsung mengatur operasi siber rahasia ini untuk membiayai riset dan pengembangan senjata nuklir.
Baca: Detik-detik Pesawat Jatuh di Venezuela sesaat Lepas Landas, Diduga Pilot Coba Manuver Berputar
“Tindakan siber Korea Utara telah secara langsung dikaitkan dengan penghancuran peralatan komputer fisik, membahayakan nyawa manusia, hilangnya aset warga sipil, serta pendanaan untuk program senjata pemusnah massal dan rudal balistik DPRK,” tulis laporan itu.
Para peretas disebut bekerja untuk Pyongyang dan menargetkan bisnis atau organisasi asing dengan malware yang dirancang mencuri data dan mengacaukan sistem jaringan.
Para penyelidik bahkan menyimpulkan kemampuan siber negara tersebut kini sebanding dengan China dan Rusia.
Namun Korea Utara memfokuskan kemampuan sibernya untuk mendanai pemerintahan.
Baca: Ancaman Hamas: Bakal Eksekusi Geng yang Didukung Israel di Gaza, Klaim Kantongi Bukti
Terbaru, hacker Korea Utara itu mencuri 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24 triliun dan menjadi pencurian kripto terbesar dalam sejarah.
FBI kemudian menautkan peretasan itu dengan kelompok yang bekerja untuk dinas intelijen Korea Utara.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa sebagian aktivitas siber Korea Utara mendapat bantuan tidak langsung dari sekutu-sekutunya di Rusia dan China. (Tribun-Video.com)
Artikel telah tayang di sini
Reporter: Nila
Video Production: Nathanael MoerRahardian
Sumber: Tribun Video
Tribunnews Update
Netanyahu Bantah Israel Jadi Bawahan Amerika, Sebut Tuduhan soal Kendali AS Hanya Omong Kosong
4 hari lalu
Tribun Video Update
Tunjukkan Pesan Perang ke AS dan NATO, 3 Rudal Nuklir Rusia 'Unjuk Gigi' Berikan Ancaman Nyata
4 hari lalu
Tribun Video Update
Presiden Kolombia Ambil Tindakan Hukum "Balas" Tuduhan Trump, Ajukan Banding ke Badan Internasional
4 hari lalu
Tribun Video Update
Presiden Maduro Akui Siap Lawan Militer AS, Venezuela akan Hadapi Pasukan Trump Pakai Rudal Rusia
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.