Tribunnews Update
Fomo, Warga Australia Panik Borong Emas Tembus Rp 70 Juta per Ons akibat Ekonomi Global Tidak Pasti
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Dalam beberapa hari terakhir, warga Australia berbondong-bondong mengantre di berbagai toko emas untuk memborong logam mulia.
Fenomena tak biasa itu dikenal sebagai panic buying emas, yaitu tindakan saat warga beramai-ramai membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir berlebih akan kehabisan atau kelangkaan produk.
Harga emas di Australia per Senin (20/10/2025) dilaporkan tembus hingga 4.200 dollar AS atau sekitar Rp 70 juta per ons, naik 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara harga perak naik hingga 52 dolar AS atau sekitar Rp 861 ribu.
Menurut laporan media lokal salah satu toko emas terbesar yang ada di tengah kota Sydney dalam beberapa hari terakhir berubah sangat ramai seperti pasar yang diserbu pembeli.
Para analis menilai, aksi borong emas besar-besaran di Australia terjadi karena kombinasi faktor ekonomi dan psikologis yang saling berkaitan.
Lonjakan harga emas yang terus menembus rekor baru memicu rasa takut tertinggal di kalangan masyarakat dan investor.
Adapun peningkatan permintaan emas ini tidak hanya didorong oleh kenaikan harga, tetapi juga oleh kondisi ekonomi dan politik dunia yang tidak menentu.
Inilah yang membuat banyak orang beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan kekayaan.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panic Buying Menggila di Australia, Warga Serbu Toko Emas Antrean Panjang Mengular di Martin Place
Reporter: Linda Pancaningrum
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Kata Kuasa Hukum soal Lisa yang Sakit, Izin dari Panggilan Bareskrim tapi Malah Live Sosmed
7 hari lalu
Tribunnews Update
Zelensky Ingin Diundang ke Perundingan TrumpPutin di Budapest, Demi Perdamaian & Siap Hadir
7 hari lalu
Tribunnews Update
Hamas Serahkan Jenazah Tentara Israel Tal Haimi sebagai Bagian Gencatan Senjata Tahap Pertama
7 hari lalu
Tribunnews Update
Diskusi TrumpZelenskyy soal Tomahawk: Jika Dikirim, Ukraina Bisa Serang Target Jauh di Rusia
7 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.