Rabu, 29 Oktober 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Luhut Blak-blakan Kondisi Proyek Whoosh hingga Timbulkan Utang Rp 116 Miliar: Sudah Busuk Sejak Awal

Jumat, 17 Oktober 2025 09:54 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal kondisi awal keuangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Luhut mengaku menerima barang busuk sejak awal proyek tersebut.

Kini Luhut mengklaim Presiden Prabowo Subianto bakal menerbitkan Keppres untuk menyelesaikan proyek utang Whoosh.

Hal itu disampaikan Luhut dalam acara "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran" di Jakarta pada Kamis (16/10).

Luhut mengatakan kondisi keuangan proyek Whoosh sudah bermasalah sejak awal.

Ia mengaku sejak awal menangani proyek yang dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Menurut Luhut, barang yang diterima sudah busuk sejak awal.

“Saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Saya terima sudah busuk itu barang,” ujar Luhut

Kondisi itu membuat pemerintah melakukan audit keuangan.

Baca: Prabowo Perintahkan Kemendiktisaintek Cetak 2.000 Profesional Muda Siap Bekerja di Sektor Strategis

Baca: Luhut Klaim Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Keppres Selesaikan Beban Utang Kereta Cepat Whoosh

Bahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ikut dilibatkan untuk menelusuri masalah keuangan proyek tersebut.

Sementara saat ini publik diributkan dengan utang proyek Whoosh hingga Menkeu Purbaya Yudhi enggan membayarnya menggunakan dana APBN.

Luhut pun menegaskan tidak pernah ada yang meminta agar dana APBN digunakan untuk membayar utang proyek tersebut.

“Siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN. (Tapi) restrukturisasi,” kata Luhut.

Ketua DEN juga mengaku Indonesia dan China sudah berunding terkait restrukturisasi utang Whoosh.

Ia menyebut China sudah sepakat, namun menunggu Keppres yang akan diterbitkan oleh Prabowo.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Wartakota dengan judul Luhut Geram Utang Kereta Cepat ke China Diributkan: Kalau Nggak Ngerti Datanya Nggak Usah Komentar

Editor: Tri Hantoro
Reporter: Maria Nanda Ayu Saputri
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved