Media Israel Sorot Presiden Prabowo Yang Bakal Kirim Pasukan Perdamaian Gaza: 20.000 Siap Meluncur

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Media Israel kembali menyorot Indonesia, kali ini soal rencana mengirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza.

Hal itu dituliskan dalam media The Times of Israel pada Kamis (16/10).

Artikel itu diberi judul 'penasihat senior Trump mengatakan banyak negara menawarkan diri bergabung dengan pasukan keamanan Gaza'.

Dalam pemberitaannya, media tersebut menyoroti salah satu negara yang berencana mengirim pasukan perdamaian ke Gaza adalah Indonesia.

Hal itu pun yang disampaikan oleh seorang penasihat senior Presiden AS Donald Trump.

Baca: Presiden Prabowo Dipandang Komunitas Dunia sebagai Sosok Pembawa Semangat Perdamaian Konflik

Dilaporkan, Indonesia telah menawarkan untuk berkontribusi pada Pasukan Stabilisasi Internasional.

Rencananya pasukan itu untuk mengamankan Gaza selama masa transisi pasca perang.

The Times of Israel juga mengutip pernyataan penasihat Trump soal Indonesia menjadi negara Muslim yang berbeda.

Baca: PM Israel Beri Ancaman ke Hamas Lagi di Masa Damai Pascaperang Gaza, Netanyahu Garisbawahi Syarat

Hal itu terkait keputusannya mengirim pasukan ke Jalur Gaza.

"Mengenai negara-negara yang telah mengajukan diri untuk menjadi bagian dari ISF — ada banyak. Indonesia terlintas dalam pikiran. Banyak negara Arab dan Muslim yang berbeda." ujar penasihat Trump.

Lebih lanjut, The Times of Israel menuliskan Indonesia secara terbuka menyatakan dapat mengirim 20.000 pasukan.

Pengiriman pasukan itu dilakukan di bawah misi penjaga perdamaian yang diamanatkan PBB.

Sementara AS kembali menanyakan kesiapan Indonesia mengirim pasukan ke Gaza saat bertemu Prabowo Subianto di sela-sela KTT Perdamaian Gaza di Mesir.

Prabowo mengaku siap mengirim pasukan hingga akan membahas teknis pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza.(*)

Artikel ini telah tayang di The Time Of Israel dengan judu, Senior Trump adviser says ‘many’ countries have offered to join Gaza security force