Terkini Nasional
Tegas! Purbaya Tolak Biayai Family Office Usulan Luhut Pakai APBN, Ini Alasan Menkeu
TRIBU-VIDEO.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini melontarkan pernyataan tegas yang mengejutkan jagat ekonomi nasional.
Purbaya menolak keras rencana yang diajukan oleh Luhut Binsar Pandjaitan terkait pembiayaan proyek Family Office menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proyek Family Office ini merupakan inisiatif yang akan dibangun oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan di Bali.
Family Office sendiri adalah sebuah firma penasihat yang bertujuan mengelola kekayaan individu atau keluarga ultra-kaya (Ultra High Net Worth Individuals/UHNWI).
Tujuan utama proyek ini adalah menarik investasi asing berskala besar untuk masuk dan ditempatkan di sektor riil Indonesia.
Baca: Menkeu Purbaya Yakin Ekonomi Tumbuh 5,7 Persen Jika Program Perumahan Berjalan
Gagasan Family Office ini digagas oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat ia masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo.
Saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Ketua DEN, lembaga yang menginisiasi pembangunan proyek tersebut.
Luhut sebelumnya sempat menyebut pemerintah berupaya mempercepat pembentukan Family Office agar bisa rampung pada akhir tahun 2025.
Menanggapi usulan pembiayaan tersebut, Menkeu Purbaya mengaku tidak mempermasalahkan pembentukan Family Office itu sendiri.
Namun, Purbaya dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan menganggarkan pembiayaan proyek tersebut sepeser pun dari APBN.
"Biar saja. Kalau DEN bisa bangun (family office, red) sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana," ujar Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10/2025), dilansir Tribun-Timur.com.
Baca: Dibekingi Prabowo, Menkeu Purbaya Ancam Potong Anggaran Menteri Ara jika Rumah Subsidi Lambat
Eks Ketua Dewan Komisioner LPS ini menekankan, dirinya tidak memiliki rencana mengalokasikan dana APBN untuk proyek tersebut.
Purbaya beralasan, APBN harus difokuskan untuk mendanai program-program pemerintah yang terbukti berdampak langsung dan signifikan terhadap perekonomian negara.
Ia menyarankan agar DEN mencari sumber pendanaan lain jika tetap ingin melanjutkan pembangunan Family Office di Bali.
Menkeu Purbaya menegaskan fokusnya pada alokasi anggaran yang tepat waktu, tepat sasaran, dan tanpa kebocoran.
"Saya fokus. Kalau kasih anggaran yang tepat, nanti pas pelaksananya, tepat waktu, tepat sasaran, dan nggak ada yang bocor," kata Purbaya.
Uniknya, Purbaya juga mengaku belum memahami secara mendalam konsep Family Office tersebut, meskipun Luhut sering membicarakannya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Family Office Luhut Tolak Dibiayai Purbaya, Apa Konsepnya yang Bikin Menkeu Tak Paham?
# APBN # Luhut Binsar Pandjaitan # Purbaya Yudhi Sadewa # Menkeu
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribun Palu
Terkini Nasional
Reaksi Cak Imin Saat Anggota DPR Atalia Praratya Protes APBN Bantu Al Khoziny: Apa Solusi Anda?
Rabu, 15 Oktober 2025
Terkini Nasional
Menkeu Purbaya Yakin Ekonomi Tumbuh 5,7 Persen Jika Program Perumahan Berjalan
Rabu, 15 Oktober 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Dibekingi Prabowo, Menkeu Purbaya Ancam Potong Anggaran Menteri Ara jika Rumah Subsidi Lambat
Rabu, 15 Oktober 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Jawaban Purbaya soal Dana APBN Dipakai Perbaiki Ponpes Al Khoziny: Cuma Satu, Tidak Mahal Kan?
Rabu, 15 Oktober 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.