TRIBUNNEWS UPDATE
2 Usulan Mahfud MD Selamatkan Indonesia dari Utang Rp 116 Proyek Whoosh, Minta Menkeu Cari Dana
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, menyebut utang Rp 116 triliun dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Whoosh, sangat aneh.
Lantas, Mahfud mengusulkan dua cara agar Indonesia terbebas dari kompensasi yang diminta China jika gagal bayar utang proyek Whoosh.
Dilansir dari Tribunnews.com, Mahfud menyebut, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa tetap harus berperan untuk menangani permasalahan ini.
Mahfud meminta, Purbaya tetap mencarikan cara agar bisa membayar utang ke China.
Baca: Purbaya Nilai Tarif 100 Persen Trump ke China Justru Bisa Jadi Berkah Ekonomi bagi Indonesia
Hal itu diminta Mahfud meski ia mendukung langkah Menkeu untuk menolak pembayaran menggunakan APBN.
Usulan kedua, Mahfud meminta penegak hukum menyelidiki terkait dugaan mark up soal biaya operasional Whoosh tiap kilometernya.
"Hukum pidananya bisa ada, kalau itu (memang ada) mark up karena menurut (pengamat ekonomi) Antony Budiawan, di China harganya itu hanya 17-18, kok sekarang menjadi 53 juta USD. Ini harus diselidiki, kalau beneran mark up, itu harus diselidiki dan dicari," tegas Mahfud.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD melalui podcast di Youtube pribadinya yang tayang pada Selasa (14/10).
Dalam podcastnya, Mahfud menduga megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diduga kuat anggarannya dimark-up hingga tiga kali lipat.
"Nah, itu markup. Harus diteliti siapa dulu yang melakukan ini," kata Mahfud.
Mahfud menyebut, ada perbedaan perhitungan antara Indonesia dan China soal biaya operasional Whoosh untuk tiap kilometernya.
Yakni, berdasarkan hitungan dari pihak Indonesia, biaya tiap kilometer Whoosh sebesar 52 juta dolar AS.
Baca: Menkeu Purbaya Sebut Trump Patok Tarif 100% ke China Bisa Untungkan RI di Pasar Amerika Serikat
Namun, menurut pihak China, biayanya lebih murah.
"Apa-apa yang dulu sudah terberitakan atau 5 tahun lalu sudah terberitakan luas, sekarang dikonfirmasi langsung," kata Mahfud MD.
Mahfud menyatakan, jika pemerintah tidak mampu membayar maka kerjasama B2B itu bisa dipailitkan.
Ia khawatir jika Indonesia gagal bayar utang, maka China akan meminta kompensasi tertentu.
Salah satu kemungkinannya adalah China akan meminta membangun pangkalan laut di kawasan Laut Natuna.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Setuju Purbaya soal Ogah Bayar Utang Whoosh: Proyek Beratkan Pembangunan Lain
Program: Tribunnews Update
Host: Adila Ulfa Muna Risna
Editor Video: Mellinia Pranandari
Uploader: bagus gema praditiya sukirman
#mahfudmd #keretacepat #whoosh #menkeu #purbayayudhisadewa #utangnegara
Reporter: Adila Ulfa Muna Risna
Video Production: Mellinia Pranandari Putri Kristianto
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Dukung Purbaya, Mahfud MD Setuju Menkeu soal Ogah Bayar Utang Whoosh: Beratkan Pembangunan Lain
Rabu, 15 Oktober 2025
Terkini Nasional
MOMEN Menkeu Purbaya Mendadak Promosi Ayam Penyet Sambel Ijo di Dekat Kantor Kemenkeu saat Konpers
Rabu, 15 Oktober 2025
Terkini Nasional
BERI SINDIRAN ! Menkeu Bandingkan Mewahnya Kantor Menteri PKP dengan Rumah Hunian Program Subsidi
Rabu, 15 Oktober 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Mahfud MD Kritik Utang Whoosh Warisan Jokowi, Khawatir China Minta Kompensasi Bangun di Laut Natuna
Rabu, 15 Oktober 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.