Sabtu, 4 Oktober 2025

Terkini Nasional

Dedi Mulyadi Usul Dapur MBG Dibangun di Sekolah, Singgung Tindaklanjut Omzet Kantin yang Merosot

Jumat, 3 Oktober 2025 13:13 WIB
Kompas.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.

 

TRIBUN-VIDEO.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibangun langsung di sekolah.

Ia menilai, keberadaan dapur tersebut tidak hanya memastikan ketersediaan makanan sehat bagi siswa, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar.

"Ya gini, kan kami ingin membangun siklus ekonomi. Kalau ingin membangun siklus ekonomi, saya ingin anak-anak sekolah produktif," kata Dedi usai menghadiri acara Dinas Pendidikan Jawa Barat di Gedung Sabuga ITB, Kota Bandung, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, produktivitas siswa bisa dimulai dari lingkungan sekolah, misalnya dengan menanam pohon pisang, jagung, hingga kacang panjang di halaman sekolah.

"Kalau anak sekolah produktif, ya sudah saja sekolah-sekolah sudah ditanam-tanam dong," ujarnya.

Baca: Ribuan Anak Keracunan! Menkes Budi Gunadi Ingin KLB MBG Ada Update Harian seperti saat Covid-19

MBG Disarankan Tidak untuk Semua, tapi Siswa yang Paling Membutuhkan — Artikel Kompas.id

Dedi menambahkan, pola ini akan menjadikan kantin sekolah sebagai pusat perputaran hasil produksi masyarakat.

Sekolah, pedagang, dan warga sekitar akan terhubung dalam satu mata rantai ekonomi yang saling menghidupi.

"Sehingga dapur itu menjadi pusat dari pasar. Jadi, misalnya masyarakat di sekitar anak-anak sekolah menjadi termasuk mata rantai produksi," ucapnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan, dapur MBG di sekolah bukan hanya soal pemenuhan gizi, tetapi juga strategi ekonomi kerakyatan yang bisa menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta membangun kemandirian pangan lokal.

"Kalau sudah seperti itu, dana 50 triliun itu yang beredar akan menjadi siklus ekonomi yang luar biasa, asalkan itu dikelola dengan baik," tuturnya.

Baca: Prabowo Perintahkan Dapur MBG Wajib Pakai Rapid Test seperti SPPG Polri untuk Cegah Keracunan Massal

Pedagang Kantin Terdampak MBG

Usulan Dedi Mulyadi datang di tengah keluhan pedagang kantin yang mengaku omzetnya merosot sejak MBG dijalankan rutin setiap hari.

Siti Mariam (45), pedagang di sebuah sekolah negeri di Ciparay, Kabupaten Bandung Barat, menyebut penghasilannya kini anjlok hingga lebih dari setengah.

"Kalau dulu sehari bisa bawa pulang Rp 400 ribu, sekarang paling Rp 150 ribu. Kadang malah kurang," ujarnya.

Hal yang sama dirasakan Ahmad Fauzi (50), pedagang di salah satu SMP Negeri di Majalaya.

Menurutnya, orang tua kini lebih selektif menyuruh anak-anaknya soal makanan setelah muncul kasus keracunan massal MBG di beberapa sekolah.

"Orang tua suka nitipin pesan lewat anaknya, jangan makan sembarangan, hati-hati sama makanan gratis. Mereka khawatir karena sudah ada contoh kasus di luar sana," kata Ahmad.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pedagang Kantin Menjerit, Dedi Mulyadi Usul Dapur MBG Didirikan di Sekolah"

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved