Sabtu, 8 November 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Trik Khusus Guru di SDN 15 Slipi Cegah Kasus Keracunan MBG Sejak November 2024

Selasa, 30 September 2025 16:57 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Saat kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, di SDN 15 Slipi, Jakarta Barat justru sebaliknya. Hingga saat ini mereka sukses melaksanakan program MBG tanpa ada kasus keracunan.

Diketahui, SDN 15 Slipi adalah sekolah gelombang 1 di wilayah Jakarta Barat yang menerima MBG dari pemerintah. Pantauan Tribun di lokasi, nampak petugas yang bertanggung jawab membagikan MBG, hilir mudik ke setiap kelas menggunakan troli.

Siswa kelas 4-6 SD nampak bisa langsung mengepak ompreng sebanyak 5 buah.

Namun, siswa kelas 1-3, memilih meletakkan teratur ompreng tersebut ke meja penyimpanan.

Baca: BLAK-BLAKAN ! Prabowo Ungkap Keracunan MBG hanya 0,00017%, Berhasil Buka Lapangan Kerja 1,5 Juta

Ada pula guru-guru yang membantu mengumpulkan ompreng siswa. 

Saat Warta Kota membuka bekas makan siswa, terlihat kebanyakan MBG itu telah disantap habis siswa. Sehingga, isi dalam ompreng itu kosong melompong.

PIC MBG SDN 15 Slipi, Suriadin mengatakan operasional MBG di sekolahnya sudah dilakukan sejak November 2024 hingga saat ini. "Alhamdulillah sudah lumayan bagus dan tidak ada masalah," ujarnya, Selasa(30/9/2025).

Menurut Suriadin salah satu yang membuat program MBG dinilai cukup sukses di SDN 15 Slipi lantaran tiap pagi dikirim makanan dari SPPG Palmerah pada pukul 07.30 WIB.

Suriadin menyampaikan, pihaknya mempunyai trik agar makanan tetap segar ketika dimakan siswa.

Di mana, mereka tidak memberikan makanan kepada siswa pada pukul 09.00 WIB sesuai arahan awal.

Melainkan, dimajukan jadwalnya agar makanan tidak cepat terkontaminasi bakteri.

"Pukul 08.00 WIB makan sampai pukul 8.30 WIB biar makanan itu tetap terjaga kualitasnya. Karena kami khawatir makan terlalu lama sesuai jadwal istirahat, jadi jam 09.00 WIB - 10.00 WIB, makan itu bisa tidak bagus," jelasnya.

Namun demikian, Suriadin menyampaikan jika hal itu tidak menganggu pembelajaran siswa, sebab sudah ada jadwalnya masing-masing.

"Makanan yang kami bagikan habis, tapi apabila sebagian kecil anak anak yang memang tidak habis, kami sarankan dibawa pulang," kata Suriadin.

"Tapi dengan catatan tidak boleh sampai sore makannya, sampai rumah dimakan lagi jangan sampai terkontaminasi atau durasinya jangka panjang, nanti kualitas makannya kurang baik," imbuhnya.

Baca: Guru yang Jadi Penanggung Jawab Program MBG di Sekolah akan Terima Insentif Rp100 Ribu Per Hari

Menurut dia, para guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar memakan makanan sampai tuntas.

"Alhamdulillah kami sejauh ini belum mendapatkan cerita seperti itu (keracunan/sakit perut), mereka fine fine saja, mereka senang-senang aja, semoga enggak terjadi seperti hal-hal yang di luar sana," ungkapnya.

Dengan adanya MBG di pagi hari, semangat belajar siswa diharapkan Suriadin bisa meningkat dan tidak lesu. Sementara itu, salah satu orangtua siswa bernama Riska (32) mengaku terbantu dengan MBG.

"Enggak ada keluhan sejauh ini, selalu dimakan habis. Dibawa pulang yang anak masih kelas 1, kan kalau dia makannya lama, jadi kalau di rumah dimakan lagi sampai habis," ujar Riska saat ditemui di lokasi, Selasa.

Menurutnya, makanan yang tersisa biasanya hanya 2-3 suap saja, sehingga tidak disisakan hingga sore hari.

"Jadi dibawa pulang karena dia sudah kelamaan makannya, yang lain udah selesai dia belum," pungkasnya.

(Tribun-Video.com)


Program: Tribunnews Update 
Editor: Nathanael Moer Rahardian
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

#TrikGuru #SDN15Slipi #CegahKeracunan #KasusKeracunanMBG #GuruHebat #SekolahAman #MBG #PencegahanKeracunan #TipsGuru #SekolahSehat

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Nathanael MoerRahardian
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #guru   #MBG   #keracunan

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved