Terkini Nasional
Reaksi Tegas DPR soal Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Singgung soal Pengawasan Program
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Achmad Ru’yat, mengkritik soal maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah tanah air, khususnya di Kabupaten Bandung Barat.
Ru'yat pun mendesak pemerintah untuk memastikan makanan yang didistribusikan dalam program tersebut higienis dan layak konsumsi.
“Kasus di Bandung harus menjadi alarm keras. Program MBG tidak boleh longgar pengawasannya. Makanan yang diberikan kepada siswa, ibu hamil, menyusui, hingga balita wajib aman, sehat, dan bebas dari risiko keracunan,” kata Ru’yat kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).
Legislator PKS itu mengatakan kini para korban keracunan telah dirujuk ke RSUD Cililin.
Dia juga telah meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera memperketat pengawasan, mulai dari pengadaan hingga distribusi makanan.
Baca: Baru 2 Hari Beroperasi, MBG Bengkulu Nyaris Sebabkan Keracunan Massal, Nasi Basi Ikut Disajikan
Menurutnya, keberhasilan program MBG tidak cukup diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari kualitas makanan yang diterima.
“Jika aspek keamanan pangan diabaikan, tujuan menyehatkan generasi malah bisa berbalik membahayakan,” tandas Ru'yat.
Dilansir Kompas, Adapun korban keracunan makan bergizi gratis di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tembus 842 orang.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tiga kejadian sejak Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025), yaitu di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.
"Total korban keracunan sebanyak 842 orang. Data terakhir pada pukul 16.24 WIB," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, saat ditemui di posko kesehatan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Rabu malam.
Lia menjelaskan, pada Senin lalu, keracunan massal pertama terjadi di Cipongkor dengan 393 korban, mulai dari siswa PAUD hingga SMK.
Baca: Kasus Keracunan Menu MBG Meroket! Lebih dari Seribu Pelajar di Cipongkor KBB Jadi Korban
Mereka diketahui menyantap menu MBG yang disiapkan dari dapur SPPG Cipari di wilayah Kecamatan Cipongkor.
Kasus serupa kembali terjadi pada Rabu, baik di Cipongkor maupun di Cihampelas, dengan 449 korban tambahan.
Terkait perbedaan data yang sempat muncul dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Lia mengatakan, hal itu disebabkan oleh adanya perhitungan awal secara kasar, yang kini telah diperbarui berdasarkan laporan Dinkes. Korban keracunan lebih banyak Lia menyebutkan, jumlah korban pada kejadian kedua lebih banyak dibandingkan hari pertama.
Meski begitu, penanganan dilakukan lebih cepat karena banyak bantuan datang dari berbagai pihak.
Keterbatasan fasilitas sempat menjadi kendala, terutama pasokan oksigen di posko kesehatan.
"Petugas sempat kewalahan karena oksigen habis, tetapi tidak berlangsung lama. Banyak pihak yang memasok tabung oksigen ke posko-posko," kata Lia. Korban dengan gejala berat mengalami kejang, dehidrasi, hingga penurunan kesadaran.
Mereka langsung dirujuk ke sejumlah rumah sakit, dengan sebagian besar dirawat di RSUD Cililin. Situasi sempat kritis ketika RSUD Cililin penuh. Dinas Kesehatan Bandung Barat bahkan menutup sementara akses pasien baru pukul 15.00 WIB dan mengalihkan korban ke beberapa rumah sakit lain.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komisi IX DPR: Kasus Keracunan di Bandung Barat Jadi Alarm Keras, Pengawasan MBG Tak Boleh Longgar
Video Production: Untung
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Rocky Gerung Singgung "Kedunguan" saat Mendadak Walk Out dalam Acara Talkshow dengan Relawan Jokowi
4 hari lalu
Terkini Nasional
Balas Omongan Jokowi soal Prabowo-Gibran Jabat 2 Periode, Pengamat: Itu Hanya Demi Kekuasaan Semata
4 hari lalu
Live Update
Baru 2 Hari Beroperasi, MBG Bengkulu Nyaris Sebabkan Keracunan Massal, Nasi Basi Ikut Disajikan
4 hari lalu
Live Update
Kasus Keracunan Menu MBG Meroket! Lebih dari Seribu Pelajar di Cipongkor KBB Jadi Korban
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.