Intelijen Prabowo Dianggap Kebobolan, Pengamat Ingatkan Kerusuhan Agustus Bisa Terulang

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Intelijen pemerintahan Prabowo Subianto disebut kebobolan karena tidak bisa menghalau kerusuhan pada Agustus 2025 lalu.

Bahkan kerusuhan yang terjadi pada 25-31 Agustus 2025 dinilai bisa terulang kembali jika dalang atau otak kerusuhan tidak ditemukan.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan Pengamat Pertahanan sekaligus Penasihat Senior Lab 45 Andi Widjajanto.

Ia menceritakan dalam komunitas intelijen, skenario terburuk disebut dengan istilah angsa hitam.
 
Sementara pada kerusuhan yang lalu, angsa hitam itu tidak berhasil dihancurkan oleh intelijen.

“Kalau bahasa intelijen ini angsa hitam terbang, skenario terburuk pecah, angsa hitam pecah, sudah kegagalan intelijen,” ujar Andi, dalam Gaspol di YouTube Kompas.com, Sabtu (13/9/2025).

Baca: Wanita Penghuni Kos di Ciracas Dibunuh Pacar, Polisi Amankan Pria 16 Tahun Terduga Pelaku

Baca: Heboh Video Prabowo-Gibran di Bioskop, Cinema XXI Akhirnya Buka Suara

Andi mengatakan saat ini kelompok intelijen yang dimiliki oleh negara harus duduk bersama untuk menemukan angsa hitam tersebut.

Tanpa langkah itu, kerusuhan serupa sangat berpotensi terjadi kembali.

“Kalau dilihat apa yang dilakukan secara taktik oleh pemerintah sekarang, ya mereka bahkan enggak tahu angsa hitamnya kembali ke sarang yang mana. Jadi sangat-sangat mungkin angsa hitam itu terbang lagi,” papar dia.

Andi menganggap salah satu cara agar kerusuhan tidak terjadi lagi adalah dengan menyampaikan kepada publik tentang penyelesaian kasus 9 korban jiwa pada kerusuhan akhir Agustus.

Namun saat ini, Andi tidak melihat langkah itu diambik karena pemerintah dan polisi baru menyelesaikan persoalan tentang kematian driver ojol Affan Kurniawan.
 
(Tribun-Video.com)