Kamis, 9 Oktober 2025

Local Experience

Selat Solo, Cita Rasa Warisan Kolonial dalam Sajian Nusantara

Senin, 30 Juni 2025 17:42 WIB
Kompas.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Selat Solo merupakan perpaduan antara bistik dan salad.

Nama selat diambil dari kata slachtje yang artinya salad. Kata slachtje juga bermakna hasil penyembelihan daging yang dijadikan dalam bentuk kecil-kecil.

Pada saat itu, masyarakat Surakarta atau Solo sulit menyebutkan kata slachtje, kemudian mereka kerap mengucapkannya dengan kata Selat.

Daging steak dalam bahasa Belanda disebut biefstuk, yang biasa disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang

Awal mula Selat Solo berawal sejak pembangunan Benteng Vastenburg tang terletak di depan gapura keraton Surakarta.

Tempat tersebut kerap terjadi pertemuan antara pihak Belanda dan keraton.

Dalam setiap pertemuan selalu disediakan makanan, namun makanan tersebut tidak sesuai dengan selera Belanda yang menginginkan makanan berbahan utama daging.

Sedangan, raja terbiasa makan dengan sajian sayur dan tidak terbiasa makan daging besar dengan olahan setengah matang. 

Alhasil, daging yang semestinya dimasak setengah matang diubah menjadi daging cincang yang dicampur sosis, telur, dan tepung roti.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Selat Solo, Makanan Khas Solo: Sejarah dan Isi

Program : Local Experience
Editor Video : Untung Sofa Maulana

#localexperience #sejarah #kuliner #wisata #surakarta #selatsolo #kulinerlegendaris #kulinersolo

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: Untung SofaMaulana
Sumber: Kompas.com

Tags
   #Local Experience   #Selat Solo   #Belanda

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved