Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Pramono Anung Pilih Kejar Penunggak Pajak Kendaraan di Jakarta

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan tidak ada pemutihan pajak kendaraan di Jakarta.

Alih-alih mengikuti langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Pramono justru akan mengejar para penunggak pajak kendaraan.

Ditemui di Rusun Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (26/3/2025), Pramono menyebut mayoritas kendaraan yang menunggak pajak di Jakarta adalah kendaraan kedua atau ketiga milik warga dari golongan ekonomi mampu.

Menurutnya, kondisi kendaraan yang pajaknya tertunggak di Jakarta berbeda dengan daerah lain.

Baca: Kapolri dan Panglima TNI Kunjungi Keluarga Polisi Korban Penembakan saat Gerebek Sabung Ayam Lampung

Baca: Kuasa Hukum Ridwan Kamil Tantang Selebgram LM Buktikan soal Anak yang Disebut Hasil Perselingkuhan

Di daerah lain, kendaraan yang pajaknya tertunggak adalah kendaraan pertama, yang mana para pemiliknya menunggak pajak kendaraan karena alasan ekonomi.

"Maka saya akan mengejar (yang menunggak pajak kendaraan). Mau mobil berapa pun monggo, tetapi harus bayar pajak," ujar Pramono, dikutip dari Wartakotalive.com, Kamis (27/3/2025).

Sebelumnya, Dedy Mulyadi mengeluarkan kebijakan penghapusan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor bagi warga Jawa Barat.

Dalam program ini, pemilik kendaraan yang memiliki tunggakan pajak hingga tahun 2024 dibebaskan dari kewajiban membayar tunggakan tersebut.

Mereka hanya perlu membayar pajak untuk tahun 2025 saja ketika mendatangi kantor Samsat.

Kebijakan Dedi Mulyadi rupanya diikuti oleh daerah lain, seperti Jawa Tengah dan Banten.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pramono Ogah Ikuti Jejak Dedy Mulyadi, Tidak Ada Maaf untuk Penunggak Pajak Kendaraan di Jakarta

    
 # Pramono Anung # Penunggak Pajak # pajak kendaraan bermotor  # Jakarta