Gerah Dituding Kirim Utusan ke PDIP agar Tak Dipecat, Jokowi: Difitnah Saya Diam, Tapi Ada Batasnya

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan PDI Perjuangan terkait dengan pengiriman utusan agar dirinya tak dipecat.

Jokowi pun membantah dan mengaku tak tahu menahu perihal utusan tersebut.

Ditemui di rumahnya, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/3), Jokowi meminta PDIP agar menyebut secara jelas siapa utusan tersebut.

Menurut Jokowi, dirinya tak punya kepentingan apapun untuk mengutus seseorang ke PDIP.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan dirinya selama ini selalu diam dengan berbagai tudingan tak berdasar.

Jokowi lantas mengingatkan bahwa dirinya memiliki batas kesabaran.

Baca: Jaksa Bongkar Cara Hasto Lindungi Harun Masiku: Minta Rendam Ponsel hingga Sembunyi di Markas PDIP

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menegaskan dirinya tak memiliki keterkaitan dengan kasus yang menyeret Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Tudingan ini bermula ketika Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus memberi pernyataan soal kasus hukum Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta pada Rabu (12/3).

Deddy mengatakan bahwa Hasto jadi korban kesewenang-wenangan institusi penegak hukum, dalam hal ini adalah KPK.

Ia meyakini kasus yang menyeret Hasto adalah bentuk politisasi hukum.

Deddy mengklaim ada permintaan khusus yang pernah dilayangkan pada PDIP pada 14 Desember 2024 lalu.

Menurut Deddy, kala itu ada utusan yang menemui mereka dan memberitahu bahwa sekjen harus mundur.

Selain itu, utusan tersebut juga meminta agar PDIP tak memecat Jokowi serta menyampaikan bahwa ada sembilan orang dari partai tersebut yang jadi target kepolisian dan KPK.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Di Solo, Jokowi Jawab Klaim PDIP Soal Utusan Agar Tak Dipecat : Saya Difitnah Diam Tapi Ada Batasnya