Mancanegara
Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Buka Suara hingga Raih Nobel Perdamaian
TRIBUN-VIDEO.COM - Nadia Murad, bersama Denis Mukwege resmi menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Penghargaan tersebut diserahkan pada acara 2018 Nobel Price Award Ceremony di Oslo, Norwegia, hari Senin (10/12/2018).
Dilansir dari BBC Indonesia, Nadia dan Mukwege menerima Nobel Perdamaian karena upaya keduanya mengkampanyekan dampak dari penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Selama ini Nadia dan Mukwege berjuang mengkampanyekan upaya menghilangkan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Hal tersebut Nadia lakukan karena ia juga pernah menjadi korban dari pemerkosaan yang dimanfaatkan sebagai senjata perang.
Nadia ditangkap oleh tentara ISIS pada 2014 silam.
Nadia bukanlah satu-satunya wanita yang ditangkap oleh tentara ISIS.
Ia adalah satu dari sekitar 6.500 perempuan Yazidi yang diperlakukan sebagai "rampasan perang" oleh ISIS.
Para wanita "rampasan perang' termasuk Nadia digunakan ISIS sebagai budak seks.
Bahkan tindakan pemerkosaan terhadap para korban dilakukan secara beramai-ramai.
Tindakan tersebut dilakukan setiap hari selama meraka berada dalam tawanan ISIS.
Nadia membeberkan kisah pilunya menjadi budak seks ISIS dengan harapan dunia tahu dan bertindak.
Ia pun mendapat pujian karena aksi beraninya mengungkap kasus tersebut.
Beberapa tokoh dunia bahkan mendukung aksi berani dari Nadia tersebut.
Hillary Clinton, Paus Fransiskus, sosialita sekaligus duta amal Amal Cloony, dan penyanyi Rihanna mendukung tindakan Nadia.
Saat menerima Hadiah Nobel Perdamaian, Nadia mengungkapkan bahwa lebih dari 6.500 wanita dari Komunitas Yazidi diculik, diperkosa, dan dijual oleh ISIS.
"Ini terjadi di abad ke-21, di era globalisasi dan hak asasi manusia," kata Murad.
Nobel Perdamaian yang diterima merupakan pengakuan atas upaya keduanya mengkampanyekan dampak dari penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Nadia berharap tindakan lebih besar dapat dilakukan untuk mengatasi kasus kekerasan terhadap wanita tersebut.
"Para remaja yang masih belia dijual, dibeli, disekap, dan diperkosa setiap hari. Tak bisa dipahami, bagaimana pemimpin dari 195 negara tidak tergerak untuk membebaskan gadis-gadis ini," kata Murad.
Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Alfin Wahyu Yulianto)
Artikel ini telah tayang di BBC berjudul Nadia Murad, dari budak seks ISIS menjadi peraih Hadiah Nobel Perdamaian
ARTIKEL POPULER:
Rumah Roboh Memakan Korban Jiwa di Gianyar, Polres Usut Prosedur Perizinan
Diminta Pulang saat Kunjungi Pasar Kota Pinang, Sandiaga Uno Panggil si Pemasang Tulisan
Kembali Gelar Pangan Murah di RPTRA Pinang Pola, Lurah Pondok Labu Harap Tak Ada Lagi Telur Busuk
TONTON JUGA:
Reporter: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: BBC Indonesia
Tribunnews Update
Di Tengah Kontroversi Perang Dunia, Kamboja Malah Beri Nominasi Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Senin, 11 Agustus 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.