Jumat, 10 Oktober 2025

Terkini Daerah

Petugas Damkar Kota Depok Diserang Atasannya Sendiri Menggunakan Senjata Tajam

Kamis, 13 Oktober 2022 11:11 WIB
TribunJakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUN-VIDEO.COM, CIMANGGIS - Seorang petugas Damkar Kota Depok bernama Sandi Butar Butar diduga diserang oleh atasannya sendiri berinisial N.

Penyerangan itu terjadi di Kantor Damkar Kota Depok Jalan Raya Boulverd Grand Depok City (GDC) pada Selasa (11/10/2022) pagi.

Sandi Butar Butar merupakan petugas damkar yang sempat viral lantaran berani membongkar kasus korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.

Dijumpai wartawan, Sandi mengatakan bahwa penyerangan ini bermula sejak sebulan silam, dimana saat itu dirinya baru saja dipindahtugaskan di UPT Cimanggis.

Saat itu, dirinya sedang berada di dalam kamar mandi, dan mendengar suara gaduh dari luar.

Awalnya, ia sempat mengira suara gaduh tersebut berasal dari personel lain yang tengah bermain gitar dan menabuh drum.

"Nah pas saya keluar, terus temen saya teriak minta tolong. Pas saya lihat gak tahunya lagi berantem dan saya inisiatif misahin," jelas Sandi di Kantor Damkar Depok UPT Cimanggis, Rabu (12/10/2022).

Baca: Detik-detik Aksi Heroik Petugas Damkar DKI Jakarta Evakuasi Bayi dari Kepungan Banjir di Bidara Cina

Ia pun mencoba memisahkan keduanya, namun satu di antaranya yang berinisial I ini terus ngotot.

Belakangan ia baru tahu bahwa I ini merupakan keponakan N, atasanya di Dinas Damkar Depok yang menyerangnya.

"Pas saya pisahin gataunya si I yang berantem ini malah terus ngotot, terus temen saya bilang awas obeng," tuturnya.

"Itu posisi obengnya mau ngarah ke perut saya dan saya tangkis, langsung saya pegang dan saya pojokin si I ini dan teman saya ambil obengnya (dari tangan I)," timpalnya lagi.

Kemudian, Sandi berujar bahwa Komandan Regu nya datang dan menanyakan apa yang tengah terjadi.

"Gak lama Danru saya datang dan si I ini diomelin, pas diomelin dia jawab terus. Akhirnya saya tepuk punggungnya saya bilang meskipun saya nakal tapi saya nurut apa kata danru," kata Sandi.

Namun ternyata, I tak terima dengan perlaku Sandi hingga mencekik dan mendorongnya ke arah tembok.

"Nah pas habis saya bilang gitu dia langsung nyekik dan dorong saya ke tembok, semuanya menyaksikan. Saya bela diri kemudian saya kunci dan dia saya banting," bebernya.

Selanjutnya, persoalan itu pun selesai dan I pulang dari kantor setelah mendapat nasehat dari Komandan Regu.

Dua hari berselang, Sandi mengungkapkan mendapat telepon dari atasannya yang lain.

"Nah dua hari kemudian saya dipanggil pimpinan saya dengan asumsi bahwa saya menganiaya si I ini. Kata pimpinan saya kenapa saya aniaya keponakannya N," ujarnya.

"Ya saya bilang saya gak aniaya, saya disitu misahin dan saya mau ditusuk serta dicekik. Kalau gak pecaya silakan tanya sama teman-teman saya," sambungnya.

Sandi mengungkapkan bahwa atasannya pun memahami persoalan yang terjadi setelah mendapat penjelasan.

Baca: Detik-detik Petugas Damkar Depok Pembongkar Kasus Korupsi Diserang Atasan Pakai Celurit

"Nah terus saya dengar bahwa N ini diomelin, dan keponakannya yang salah I ini akhirnya dipindahkan ke UPT Bojongsari," imbuhnya.

Namun beberapa hari kemudian setelah itu, ia mendapat informasi bahwa N mengajaknya berduel.

Ia tak terlalu memperduilikan tantangan dari N. Akan tetapi, ia siap meladeni N bilamana dirinya didatangi.

Hal yang membuatnya emosi adalah ketika ia mendapat kabar bahwa N membawa-bawa nama orang tuanya.

"Infonya yang saya dapat begitu, saya sakit hati. Saya pikir yang kerja di sini kan saya bukan orang tua saya," ucap Sandi.

Sebulan berlalu sejak persoalan tersebut, Sandi mengatakan bahwa akhirnya ia bertemu dengan N di Kantor Damkar Jalan Boulevard GDC.

Pada pertemuan tersebut, ia bertanya pada N kenapa membawa-bawa nama orang tuanya.

"Saya tanyakan, di situ banyak pimpinan saya nanyain kronologis secara normal enggak ngatain dia. Cuma bilang bapak mohon maaf bapak kenal orang tua saya, kalau bapak kenal jangan jual nama orang tua saya, yang kerja di Damkar itu saya bukan orang tua," jelasnya.

Sandi berujar N langsung emosi menjawab pertanyaan yang ia berikan.

"Saudara N jawabnya ngotot, gitu nadanya tinggi. Ya saya kenal memang sama bapak kamu, terus kamu kenapa? Karena dia tinggi ya saya tinggi juga saya bilang bapak kenapa. Terus dia ngajak duel ya ayo kata kata saya," ungkapnya.

"Banyak saksinya ada rekamannya. Terus dia bilang ayo ikut saya, narik saya ke Lapangan RRI," timpal Sandi.

Sandi yang sudah tersulut emosi pun meladeni tantangan dari N.

"Saya bilang tangan kosong ya, kalau mau pakai materai. Terus dia bolang yaudah ayok ikut saya naik motor kamu," ujarnya.

Pada saat ia naik ke atas motor, tiba-tiba saja N menyerangnya menggunakan senjata tajam berjenis celurit.

"Pada saat saya ke motor saya lihat dia ke belakang ternyata dia ngeluarin celurit, dia nyerang saya. Di CCTV kan kelihatan dia nyerang saya dua kali, saya tangkis sekali, mundur, nyerang saya lagi. Baru di situ Pak Ansori misahin," tuturnya.

Pertikaian antara Sandi dan N pun dipisahkan oleh sejumlah orang. N pun pergi sambil memperingati Sandi.

"Dia sambil emosi sambil ngoceh gak jelas masukin celurit ke dalam jok motor, dia pergi sambil bilang awas kamu," katanya.

Atas penyerangan tersebut, Sandi mengatakan dirinya pun telah melaporkan ke Polres Metro Depok.

"Sudah saya langsung lapor habis kejadian itu, Polres Metro Depok," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Petugas Damkar Depok Pembongkar Kasus Korupsi Diserang Atasan Pakai Celurit, Ini Kronologinya

# Petugas Damkar # Depok # senjata tajam # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: TribunJakarta

Tags
   #Petugas Damkar   #Depok   #senjata tajam

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved