G30S/PKI
Beda Pidato Soeharto dan Jendral AH Nasution saat Pengangkatan Jenazah dan Pemakaman Korban G30S/PKI
TRIBUN-VIDEO.COM - Mayjen TNI Soeharto dan Jendral Abdul Haris Nasution menjadi dua pimpinan TNI yang memberikan sambutan atau pidato saat Pengangkatan Jenazah dan Pemakaman Korban G30S/PKI tahun 1965.
Soeharto yang merupakan pejabat tertinggi di TNI AD kala itu ditunjuk menjadi penaggung jawab penumpasan G30SPKI sekaligus menemukan jenazah para korban di lubang buaya.
Panglima Kostrad Mayjen Soeharto memimpin penggalian jenazah. Satu per satu jenazah dinaikkan dari dasar sumur. Kondisinya sudah busuk karena sudah tiga hari lebih terkubur dalam sumur yang lembab.
Jenazah tujuh pahlawan revolusi tersebut diangkat di Lubang Buaya. Tugas itu dijalankan oleh Pasukan Intai Amfibi KKO TNI AL dengan masuk ke dalam sebuah sumur tua dan memasang tali guna mengevakuasi jenazah.
Para korban tersebut antara lain, enazah Letjen Achmad Yani, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen Suprapto,
Brigjen Donald Isaac Pandjaitan, Brigjen Sutojo Siswomihardjo dan Lettu Pierre Tendean langsung dimasukan dalam peti.
Soeharto yang memimpin langsung operasi evakuasi jenazah memberikan pidato.
Isi pidato Soeharto kala itu yakni Soeharto menyesalkan pembantaian para jenderal sekaligus menaruh curiga jika oknum TNI terlibat dalam pembantaian tersebut.
Jika Soeharto didaput memberikan pidato saat pengangkatan jenazah ketujuh pahlawan revolusi, AH Nasution didapuk memberikan pidato saat pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Dalam pidatonya, Nasution menyebutkan bahwa apa yang menimpa kepada para korban sebagai fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.
Jenderal Nasution menegaskan para anggota yang masih ada memiliki kewajiban meneruskan perjuangan serta tugas TNI.
Meskipun berat, Nasution dan lainnya mengikhlaskan kepergian teman perjuangannya. Para pahlawan ini haruslah menghadap kepada asal mula mereka dan yang menciptakan yakni Allah SWT. Karena pada akhirnya Dialah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi dan menentukan segala sesuatu.
Nasution juga meyakini kebenaran akan tetap menang dan yang tidak benar akan hancur.(*)
Reporter: Tri Suhartini
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com
Saksi Kata
Bayang-Bayang Sejarah G30S/PKI di Lubang Buaya, Warga: Dari Sumber Air Jadi Kubur Berdarah
6 hari lalu
Tribunnews On Focus
[FULL] Kesaksian Warga Lubang Buaya saat G30S/PKI: Sumur Berisi Mayat 6 Jenderal Milik Seorang Guru
7 hari lalu
Local Experience
Keberadaan Presiden Soekarno ketika Tragedi G30S/PKI, Sang Proklamator Berada di Rumah Istri Ke-2
Kamis, 17 Oktober 2024
Local Experience
Akhir Perjuangan Ahmad Yani, Gugur dalam Peristiwa G30S dan Mendapat Gelar Pahlawan Revolusi
Rabu, 16 Oktober 2024
Local Experience
Inilah Alasan G30S/PKI Diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, Mengenang Masa Kelam Indonesia
Rabu, 16 Oktober 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.