Konflik Rusia Vs Ukraina
Rubel Rusia Jadi Mata Uang dengan Kinerja Terbaik di Tengah Ramainya Sanksi Barat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUN-VIDEO.COM – Ditengah ramainya sanksi Barat, mata uang rubel justru terus menguat terhadap dolar AS. Bahkan penguatan tersebut membuat rubel di klaim jadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia di tahun ini.
Mengutip dari Reuters, pada perdagangan Rabu (29/6/2022) Nilai Rubel melesat di angka 52,00 terhadap greenback pada 1154 GMT, setelah sebelumnya rubel berada di posisi 50,01.
Rubel juga terpantau menguat terhadap euro, dimana rubel naik sebanyak 0,6 persen menjadi 54,20.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Andrei Belousov mencatat bahwa penguatan ini menjadi yang pertama kalinya sejak tahun 2015.
Baca: Selang 2,5 Jam setelah Tiba di Polandia, Jokowi & Rombongan Langsung Terbang ke Rusia Temui Putin
Menguatnya nilai rubel terhadap dolar maupun euro terjadi karena adanya dorongan intervensi yang dilakukan Rusia, diantaranya seperti adanya pembatasan pada masyarakat untuk menarik tabungan dalam mata uang asing.
Tak hanya itu aturan Putin yang mewajibkan para importir minyak dan gas Rusia untuk melakukan pembayaran dengan rubel disinyalir jadi penyebab penguatan rubel. Hal itu dilakukan demi melindungi sistem keuangan Rusia dari sanksi negara-negara barat.
Meski penguatan rubel dapat menunjukan bahwa Rusia kebal akan sanksi ekonomi Barat, namun sayangnya penguatan tersebut memicu kekhawatiran para pengusaha Rusia.
Hal ini terjadi karena kegiatan ekspor harus dilakukan menggunakan mata uang rubel, sementara tidak semua negara mau untuk melakukan transaksi dengan mata uang tersebut.
Baca: Dinilai Lambat Memimpin dalam Konflik Ukraina, Putin Reshuffle 2 Komandan Pasukan Militer Rusia
Inilah yang kemudian membuat pendapatan Rusia dari penjualan komoditas dan barang lain di luar negeri untuk dolar dan euro mengalami penurunan drastis.
“Banyak perusahaan Rusia terutama eksportir non migas, sudah menderita secara finansial, “kata Evgeny Suvorov, seorang ekonom di CentroCreditBank.
Sejumlah cara kini mulai diterapkan Presiden Putin seperti melonggarkan kebijakan capital control pada awal Juni kemarin. Dengan kebijakan ini perusahaan Rusia yang sebelumnya diwajibkan untuk mengkonversi valuta asingnya sebanyak 80 persen kini turun menjadi 50 persen.
Selain itu, bank sentral Rusia juga terpantau mulai memangkas suku bunga dengan agresif, dengan maksud untuk memacu perekonomian Moscow. Meski belum memberikan dampak signifikan namun cara ini dipercaya dapat meredakan tekanan pada perekonomian Rusia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Tengah Ramainya Sanksi Barat, Rubel Rusia Jadi Mata Uang dengan Kinerja Terbaik Tahun Ini
# Rubel menguat terhadap dolar AS # Rubel Rusia # mata uang # kinerja terbaik # sanksi Barat
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Elon Musk Dirikan America Party, Umumkan Bitcoin sebagai Mata Uang Baru AS, Pilar Kebijakan Ekonomi
Selasa, 8 Juli 2025
Tribunnews Update
Deklarasi BRICS 2025: Sepakat Kurangi Ketergantungan Dollar Amerika dan Penguatan Mata Uang Lokal
Senin, 7 Juli 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Lagi! Trump Berulah Tuduh China Manipulasi Mata Uang demi Meredam Dampak Tarif Perang Dagang
Rabu, 9 April 2025
Viral
HEBOH! Mendadak Nilai Tukar Mata Uang Rupiah di Google Jadi Rp8.170 Per dolar AS, Sistem Alami Eror?
Sabtu, 1 Februari 2025
to the
Deretan Negara Terang-terangan Mulai Dedolarisasi Tinggalkan Dolar AS, Indonesia Satu di Antaranya
Minggu, 3 November 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.