Minggu, 23 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin Disebut Pecat 2 Komandan Senior, Gagal Rebut Kiev dan Kapal Tenggelam

Kamis, 19 Mei 2022 17:42 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut telah memecat dua komandan seniornya karena kinerjanya dalam perang di Ukraina.

Pemecatan tersebut dilakukan di tengah desas-desus budaya 'menutup-nutupi' berkembang di dalam militer Rusia.

Hal ini disampaikan oleh intelijen Inggris, menurut Kementerian Pertahanan Inggris (MoD).

Dalam laporan pembaruan intelijen hariannya, MoD menyebut ada dua komandan yang diduga telah diskors oleh Putin.

Mereka adalah Letnan Jenderal Serhiy Kisel atas kegagalannya mendapatkan Kharkiv dan Wakil Laksamana Igor Osipov karena tenggelamnya sebuah kapal penjelajah Rusia pada bulan April lalu.

MoD menambahkan, Kepala Staf Umum Valeriy Gerasimov kemungkinan tetap menjabat tetapi tidak jelas apakah dia akan mendapat kepercayaan lagi dari Putin.

MoD mengatakan, mengkambinghitamkan mungkin lazim dalam sistem militer dan keamanan Rusia.

Tetapi, akibatnya banyak pejabat tinggi militer yang terlibat dalam perang akan semakin terganggu oleh upaya untuk menghindari kesalahan pribadi.

"Akan sulit untuk mendapatkan kembali inisiatif dalam kondisi seperti ini," tulis MoD.

Namun, Sky News tidak dapat memverifikasi klaim dari Kementerian Pertahanan Inggris ini.

Baca: Finlandia Gabung NATO, Presiden Rusia Vladimir Putin Kerahkan Rudal Balistik ke Perbatasan

Baca: Rusia Akui Kehilangan 2 Perwira Sekaligus dalam Sehari, Jadi Pukulan Terberat bagi Presiden Putin

Dana Rusia untuk Perang

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Rusia telah menghabiskan sekitar satu miliar rubel atau sekitar 15,5 juta dolar AS (Rp 228,1miliar) setiap jamnya untuk perang Ukraina.

Dilansir Newsweek, prakiraan ini berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Rusia yang dirilis pada Selasa lalu.

Anggaran Federal Rusia pada bulan April menunjukkan 628 miliar rubel dihabiskan untuk pertahanan nasional, yang turun menjadi sekitar 21 miliar rubel sehari, lapor The Moscow Times.

Situs berita online Rusia itu mencatat bahwa jumlah harian sebanding dengan anggaran tahunan beberapa wilayah di Rusia.

Laporan rincian biaya perang yang tinggi ini muncul saat pasukan Rusia masih menjalankan misi operasinya di Ukraina.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia mengalami kemunduran yang cukup signifikan di Ukraina.

Hari Minggu lalu, Kementerian Pertahanan Inggris merilis laporan yang mengatakan bahwa serangan Rusia di Donbass telah kehilangan momentum.

Diketahui, Donbass adalah wilayah timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Selain itu, Institute for the Study of War pada Senin mengatakan bahwa pasukan Rusia di wilayah Kharkiv "sebagian besar tidak berhasil" dengan serangan darat mereka baru-baru ini.

The Moscow Times melaporkan, anggaran pertahanan Rusia telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak perang dimulai pada akhir Februari.

Di bulan Januari, pemerintah Rusia menghabiskan 233,7 miliar rubel untuk militernya.

Namun jumlah itu meningkat menjadi 369 miliar pada bulan Februari, ketika Rusia mulai memindahkan pasukan dan peralatan ke perbatasan selama invasinya ke Ukraina.

Kemudian pada bulan April, anggaran pertahanan nasional Rusia membengkak menjadi sekitar 628 miliar rubel.

Padahal pada April 2021, angka itu hanya 275 miliar.

Sejak Januari hingga April, Rusia menghabiskan total 1,681 triliun rubel untuk biaya militer, menurut The Moscow Times.

Jumlah ini tiga kali lebih banyak daripada yang dihabiskan negara untuk pendidikan (517 miliar rubel) dan perawatan kesehatan (615 miliar rubel), kata Times.

Dengan sanksi dan embargo minyak Rusia oleh Barat, Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan pada akhir April bahwa anggaran negara telah berubah dari surplus menjadi defisit yang diproyeksikan sebesar 1,6 triliun rubel.

Dia juga mengatakan Dana Kekayaan Nasional (NWF) negara itu akan digunakan sebagai sumber utama untuk membiayai defisit anggaran, lapor Reuters.

"Jika pendapatan akan lebih tinggi dari yang direncanakan, kami akan menghabiskan lebih sedikit dari NWF," kata Siluanov tentang memanfaatkan Rainy Day Fund Rusia, yang berisi pendapatan minyak.

"Dalam kasus sebaliknya, maka kita akan menghabiskan lebih banyak dari itu."

Rainy Day Fund adalah jumlah uang yang dicadangkan untuk digunakan pada saat pendapatan reguler terganggu atau menurun agar operasi tipikal dapat dilanjutkan.

(Tribunnews/Maliana/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putin Disebut Pecat 2 Komandan Senior karena Kinerjanya Gagal Dapatkan Kharkiv dan Kapal Tenggelam

#PresidenRusia #VladimirPutin #Pecat #DuaKomandanSenior #Rusia #InvasiRusia #KonflikRusia-Ukraina #Perang #Rusia-Ukraina

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Muhammad Askarullah
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Vladimir Putin   #Kiev   #kapal tenggelam

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved