Selasa, 9 September 2025

PANGGUNG DEMOKRASI

Tujuan NIK Jadi NPWP, Dirjen Dukcapil Kemendagri: Indonesia Menuju Single Identity Number

Sabtu, 20 November 2021 22:08 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. yang merupakan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menyampaikan Tujuan dari NIK juga menJadi NPWP,

Ia menyampaikan tema besar dari penggabungan NIK dan NPWP adalah Indonesia menuju Single Identity Number.

"Tema besarnya adalah ingin Indonesia menuju Single Identity Number,"

"Era dimana nanti Indonesia hanya mengenal satu nomor saja, untuk semua keperluan, dalam pelayanan publik, dalam penegakan hukum, dalam pelayanan kesehatan, itu cukup satu nomor saja." ungkap Zudan Arif Fakrulloh.

Dengan adanya Single Identity Number akan mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik, tepat guna, tepat sasaran, tidak ada data ganda, serta tidak ada lagi pemalsuan dokumen.

Karena ketika hanya memiliki satu nomor identitas, akan meminimalisir kasus-kasus data ganda dan pemalsuan dokumen.

Harapan besarnya, pelayanan publik ke depan lebih fokus, lebih terarah, lebih efektif dan lebih baik.

Baca: Sosok Salam dari Binjai Beri Pesan untuk Warganet Kalau Mau Tiru: Perlu Pengawasan Orangtua

Baca: Di Balik Konten Viral Salam dari Binjai, Tuai Hujatan hingga Disambut Baik Wali Kota Binjai

Terkait kekhawatiran kebocoran data serta keamanan data masyarakat, Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan jika di dunia maya kemungkinan sudah banyak menyimpan data-data kita, baik itu KTP, KK, BPJS maupun yang lainya.

Selain data yang memang sudah banyak tersebar di dunia maya, awareness dari masyarakat tentang data pribadi masih kurang.

"Ada problem juga terkait dengan awareness, kesadaran kita untuk melindungi data dan menjaga data, karena apa? sering kali kalau ditanya nomor NIK, kita fotokan KK, KTP kita, sehingga itu masuk ke servernya pemilik whatsapp."

Ia menambahkan bila ditanya NIK, masyarakat cukup mengetikkan NIKnya tanpa memfoto KK maupun KTP.

Lembaga-lembaga juga terkadang terlalu berlebihan memasang data, dan tidak perlu memasang data yang sebenarnya tidak diperlukan.

Selengkapnya simak pada video di atas. (*)

Editor: Dimas HayyuAsa
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved