Sabtu, 13 September 2025

Tribunnews Wiki

Kopi Excelsa Riau, Kopi Varietas Liberika, Dibudidaya di Ketinggian 700 Mdpl

Minggu, 24 November 2019 12:13 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Tanaman Kopi pertama kali diselundupkan oleh Pieter Van Der Brooke, seorang pedagang Belanda dari pusat perdagangan kopi di Mocha (Yaman).

Pieter Van Der Booke membawanya ke Amsterdam Botanical Garden, untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Mengetahui hal tersebut Perusahaan Dagang Belanda VOC, mulai mengembangkan di Sri Lanka dan India sebelum membawa ke Indonesia dan memonopoli perdagangan kopi.

Kondisi geografis Indonesia yang beriklim tropis, membuat budidaya kopi menuai kesuksesan besar.

Kopi menjadikan VOC menuai keuntungan, dan menguasai perdagangan komoditas export terutama kopi lebih dari dua abad lamanya.

Sejarah Kopi Excelsa

Kopi Excelsa pertama kali ditemukan oleh August Chevalier, seorang ahli botani dan taxonomi asal Prancis tahun 1905.

Chevalier menemukan varietas Excelsa berada di sekitaran aliran Sungai Chari dekat dengan Danau Chad Afrika Barat.

Kopi vaietas Excelsa memiliki nama latin Coffea Dewevrei.

Namun varietas Excelsa ini tidak dianggap sebagai spesies kopi terpisah, melainkan tergolong varietas Kopi Liberika dengan nama ilmiah Coffea Liberica var Dewevrei.

Kopi Excelsa tidak banyak diperdagangkan, karena 90% peredaran kopi di dunia didominasi varietas Arabika dan Robusta.

Budidaya kopi Excelsa pun terbatas, di Indonesia kopi Excelsa dibudidayakan di perkebunan kopi dataran rendah seperti Riau.

Kopi Excelsa menurut Auguste Chevalier, dikenal sebagai spesies Coffea Excelsa.

Emile De Wildeman dan Theophile Durand, menyebut sebagai spesie Coffea Dewevrei.

Jean Paul Antoine Lebrun seorang Botanis asal Perancis, menggolongkan kopi Excelsa dengan nama ilmiah Coffea Liberica var Dewevrei.

Kopi Excelsa dan Liberika tergolong kelompok Liberoid, sedangkan kopi Arabika dan Robusta tergolong kelompok Arabikloid dan Roustid.

Profil Kopi Excelsa

Berikut hasil identfikasi kopi Excelsa dengan sampel, yang diambil dari Pulau Meranti Kepulauan Riau:

1. Daun

Bentuk daun membulat dengan ujung tumpul, dan pangkal yang runcing.

Tepian daun rata tetapi permukaan daun terlihat bergelombang.

2. Batang

Pohon kopi Excelsa memiliki cabang cukup beragam, antara 3 hingga 12 cabang batang.

Namun mayoritas pohon kopi Excelsa memiliki 8 cabang, cabang primer menentukan produktivitas buah.

Semakin banyak cabang batang primer, potensi pohon tersebut berbuah banyak cukup besar.

3. Buah

Buah biji kopi Excelsa tumbuh secara bergerombol, masing-masing gerombolan bernama dompol.

Keunggulan Kopi Excelsa

Kopi Excelsa ideal dikembangkan pada ketinggian 750 meter diatas permukaan laut (Mdpl), cocok di daerah tropis dengan curah hujan sedang.

Untuk menghasilkan bunga kopi Excelsa membutuhkan waktu dua bulan, dengan curah hujan selama setahun.

Tanaman kopi Excelsa diketahui dapat bertahan dari, Hemileia Vastarix atau penyakit karat daun.

_____________________

Referensi:

M Laba Udarno dan Rudi T. 2015. Penampilan Kopi Excelsa Hasil Eksplorasi di Kabupaten Kepualaun Meranti Riau. Proseding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversity Indonesia. Volume 1 No 3 Juni 2017.

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan Puslitkoka. 2013. Usulan Pelepasan Varietas Kopi Liberoid Asal Tanjung Jabung Barat Jambi. Puslitkoka.

(*)

(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Kopi Excelsa Riau

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Panji Yudantama
Sumber: TribunnewsWiki

Tags
   #Kopi Liberika   #Riau

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved