Badan Meteorologi Israel mengatakan, curah hujan tinggi terjadi di Kibbutz Samar dan Kibbutz Yotvata.
Sementara di kota selatan Dimona, kondisinya lebih parah karena hujan disertai badai petir dan es.
Banjir terjadi hanya beberapa hari setelah kebakaran melanda hutan di sepanjang Yerusalem-Tel Aviv, Rabu (30/4/2025).
Pihak berwenang melaporkan hampir 5.000 hektar lahan hangus, 21 orang terluka, serta ribuan penduduk dievakuasi.
Kebakaran ini membuat pemerintah mengeluarkan status darurat nasional karena api menyebar dengan cepat akibat angin kencang dan suhu tinggi.
Di hari yang sama, badai pasir juga melanda Israel selatan tepatnya di dekat Gurun Negev.
Bencana ini membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas dan pangkalan militer ditelan awan abu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan yang diluncurkan Houthi Yaman terhadap Bandara Ben Gurion Tel Aviv.
Ia sangat yakin bahwa Iran berada di balik serangan tersebut.
Dalam unggahan di media sosial X pada Minggu (4/5/2025), Netanyahu menyebut pembalasan terhadap Houthi dan Iran akan dilakukan dengan tepat.
Ia juga membagikan unggahan lama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengungkap alasan militernya menyerang Houthi karena menargetkan Israel di tengah perang Gaza.
"Serangan oleh Houthi berasal dari Iran. Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami," tulis Netanyahu, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (5/5/2025).
Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan musuh yang mengancam negaranya.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz juga mengancam akan membalas tujuh kali lebih kuat.
"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka tujuh kali lebih kuat," ucap Katz.
Sementara itu, Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya terlibat dalam serangan Houthi.
Serangan itu mengakibatkan terbentuknya kawah besar di area bandara Tel Aviv.
Houthi mengklaim, kelompoknya meluncurkan rudal hipersonik ke Israel sebagai balasan atas genosida di Gaza.
Badan Meteorologi Israel mengatakan, curah hujan tinggi terjadi di Kibbutz Samar dan Kibbutz Yotvata.
Sementara di kota selatan Dimona, kondisinya lebih parah karena hujan disertai badai petir dan es.
Banjir terjadi hanya beberapa hari setelah kebakaran melanda hutan di sepanjang Yerusalem-Tel Aviv, Rabu (30/4/2025).
Pihak berwenang melaporkan hampir 5.000 hektar lahan hangus, 21 orang terluka, serta ribuan penduduk dievakuasi.
Kebakaran ini membuat pemerintah mengeluarkan status darurat nasional karena api menyebar dengan cepat akibat angin kencang dan suhu tinggi.
Di hari yang sama, badai pasir juga melanda Israel selatan tepatnya di dekat Gurun Negev.
Bencana ini membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas dan pangkalan militer ditelan awan abu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan yang diluncurkan Houthi Yaman terhadap Bandara Ben Gurion Tel Aviv.
Ia sangat yakin bahwa Iran berada di balik serangan tersebut.
Dalam unggahan di media sosial X pada Minggu (4/5/2025), Netanyahu menyebut pembalasan terhadap Houthi dan Iran akan dilakukan dengan tepat.
Ia juga membagikan unggahan lama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengungkap alasan militernya menyerang Houthi karena menargetkan Israel di tengah perang Gaza.
"Serangan oleh Houthi berasal dari Iran. Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami," tulis Netanyahu, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (5/5/2025).
Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan musuh yang mengancam negaranya.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz juga mengancam akan membalas tujuh kali lebih kuat.
"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka tujuh kali lebih kuat," ucap Katz.
Sementara itu, Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya terlibat dalam serangan Houthi.
Serangan itu mengakibatkan terbentuknya kawah besar di area bandara Tel Aviv.
Houthi mengklaim, kelompoknya meluncurkan rudal hipersonik ke Israel sebagai balasan atas genosida di Gaza.
![BREAKING NEWS [PORTRAIT]: Ahmad Dhani Diperiksa MKD DPR Terkait Ucapan Seksis dan Penghinaan Marga](https://img.youtube.com/vi/OLxJnKuALLw/maxresdefault.jpg)
