Anggap Unjuk Rasa Mahasiswa Tak Jelas, Haidar Alwi Minta Polisi Antisipasi Penyandang Dananya

Editor: Novri Eka Putra

Reporter: Lendy Ramadhan

Cameraman: Lendy Ramadhan

Video Production: Novri Eka Putra

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUN-VIDEO.COM - Relawan Jokowi, Haidar Alwi sebut unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR RI beberapa hari lalu, tujuannya tidak jelas.

Hal tersebut dinyatakannya dalam diskusi publik di sebuah cafe, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019).

Ia menjelaskan, tuntutan-tuntutan mahasiswa tersebut sebetulnya bisa diperjuangkan tanpa harus turun ke jalan.

Contohnya mengenai Undang Undang KPK yang baru, bisa diperjuangkan pembatalannya melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, pengesahan Rancangan Undang Undang (RUU) KUHP juga sudah ditunda.

Sehingga menurutnya aksi unjuk rasa menuntut pembatalan UU KPK yang baru dan pembatalan pengesahan RUU KUHP tidak relevan lagi.

"Kita tanya dalam diri kita, sebetulnya tepat ngga apa yang dituntut adik-adik mahasiswa itu? Undang Undang KPK, itu sudah diundangkan. Kalau mereka: mahasiswa, dosen, bahkan siswa sekolah menengah, tidak sepakat, silakan ke Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Haidar Alwi.

Oleh sebab itu, Haidar menduga unjuk rasa yang dilakukan berturut-turut tersebut hanya bertujuan untuk menghambat bahkan membatalkan pelantikan Presiden Jokowi di 20 Oktober mendatang.

Ia meminta polisi segera mengantisipasi unjuk rasa tersebut.

Sebagaimana diketahui, mahasiswa dan siswa sekolah menengah melakukan unjuk rasa di sekitar gedung DPR RI beberapa hari lalu.

Mereka menuntut pembatalan pengesahan RUU KUHP dan menolak pemberlakuan Undang Undang KPK yang baru.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda