TRIBUN-VIDEO.COM - Taufiq Kiemas dikenal sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Taufieq Kiemas merupakan suami dari mantan presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Taufiq Kiemas pernah menjabat sebagai anggota DPR dengan periode cukup lama, yaitu pada 1987-1992, 1992-1997, 1999-2004, 2004-2009 dan 2009–2014.
Selain dikenal sebagai politisi, Taufiq Kiemas juga merupakan seorang pengusaha, menjabat sebagai Direktur PT Ramatuan Jakarta.
Taufiq Kiemas meninggal di Singapore General Hospital pada 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu Singapura setelah mendapat perawatan intensif selama lima hari atas penyakit komplikasi yang dideritanya.
Jenazah Taufiq Kiemas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam kedua orangtuanya.
Riwayat Karier
Taufiq Kiemas dilantik sebagai Ketua MPR RI periode 2009-2014 pada 3 Oktober 2009.
Selain itu Taufiq Kiemas juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDI-P.
Taufiq Kiemas pernah menjadi anggota GMNI dan anggota DPR periode 2009-2014 dari PDI-P daerah pemilihan Jawa Barat II.
Pada saat pemilihan pimpinan MPR RI, Taufiq Kiemas diusung oleh delapan fraksi sekaligus, yaitu Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Gerindra.
Taufiq Kiemas diusung oleh delapan fraksi tersebut dari unsur Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai Ketua MPR.
Saat itu delapan fraksi tersebut mengusung satu paket pimpinan dengan empat wakil ketua, yaitu Melani Leimena Suharli (Partai Demokrat), Hajriyanto Y Thohari (Partai Golkar), Lukman Hakim Saifuddin (PPP), dan Ahmad Farhan Hamid (DPD).
Sidang paripurna yang dilaksanakan guna memilih ketua MPR hanya dihadiri oleh 25 dari total anggota DPD yang berjumlah 132 orang.
Mayoritas anggota DPR memilih tidak hadir lantaran usulan mereka agar komposisi pimpinan MPR terdiri dari tiga unsur DPR dan dua unsur DPD tidak dikabulkan.
Karena hanya terdapat satu paket calon pimpinan, maka 549 anggota MPR yang hadir dalam sidang setuju paket tersebut menjadi calon pimpinan MPR periode 2009-2014.
Akhirnya Taufiq Kiemas bersama dengan empat wakil ketua lainnya berhasil menjadi pimpinan MPR secara aklamasi dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Sementara MPR, Marzuki Alie.
Satu jam setelah sidang selesai, Taufik Kiemas dilantik sebagai ketua MPR periode 2009-2014 beserta empat wakilnya, Melani Leimena Suharli, Hajriyanto Y Thohari, Lukman Hakim Saifuddin, dan Ahmad Farhan Hamid oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam sambutannya yang pertama sebagai Ketua MPR, Taufiq Kiemas berharap selama lima tahun kepemimpinannya, MPR dapat menjadi lembaga yang demokratis dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanah UUD 1945.
Pada ulang tahunnya yang ke-60, Taufiq Kiemas meluncurkan buku yang ditulisnya dengan judul ‘Tanpa Rakyat Tak Berarti Apa-apa’.
‘Tanpa Rakyat Tak Berarti Apa-apa’ diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan dan Panitia Penerbitan Buku 60 Tahun Taufiq Kiemas dan terdiri dari 4 bab dan 832 halaman.
Buku tersebut berisi tentang pemikiran Taufiq Kiemas dan pandangan cendekiawan, kerabat, sahabat, bahkan lawan politiknya.
Dikutip dari Tokoh.id, dalam halaman 16-17 dalam bukunya, Taufiq Kiemas mengatakan “Tanpa dukungan rakyat, aku tidak akan jadi seperti sekarang ini”.
Taufiq Kiemas bersama beberapa aktivis GMNI mempelopori terbentuknya koperasi tukang becak.
Setelah manajemen koperasi dan bengkel becak mulai stabil, para tukang becak sendiri lah yang mengurusi koperasi ini.
Dalam bukunya, Taufiq Kiemas juga bercerita tentang penangkapan dirinya dan puluhan aktivis GMNI Palembang pasca tragedi 1965.
Selain itu Taufiq Kiemas juga berkisah tentang perjalanan hidupnya dengan Megawati Soekarnoputri.
Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDI-P, pasca reformasi peran Taufiq Kiemas sangat berpengaruh dalam perpolitikan Indonesia.
Taufiq Kiemas menjabat sebagai anggota DPR cukup lama, yaitu selama periode 1987-1992, 1992-1997, 1999-2004, 2004-2009 dan 2009–2014.
Selain dikenal sebagai politisi, Taufiq Kiemas juga merupakan seorang pengusaha, menjabat sebagai Direktur PT Ramatuan Jakarta.
Pada 1998, Taufiq Kiemas menjadi pemimpin redaksi tabloid ‘Demokrat’.
Pada 2013, Universitas Trisakti memberikan gelar kehormatan (honoris causa) kepada Taufiq Kiemas atas prestasinya melahirkan gagasan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia.
Empat pilar tersebut terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Acara pengukuhan penganugerahan gelar doktor kehormatan Universitas Trisakti dilaksanakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Minggu (10/3/2013) dan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Taufiq Kiemas menghembuskan nafas terakhirnya di Singapore General Hospital, Singapura pada Sabtu, 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu setempat.
Dilansir dari Kompas.com, Taufiq Kiemas menjalani perawatan di Singapura setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada 1 Juni 2013 guna memperingati Hari Lahir Pancasila.
Taufiq Kiemas meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya setelah mendapatkan perawatan intensif selama lima hari di Singapore General Hospital.
Taufiq Kiemas dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 9 Juni 2013.
Sebelum dimakamkan, jenazah Taufiq Kiemas disalatkan di hangar Landasan Udara Halim Perdanakusuma.
Organisasi
- Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P, 2005-2010
- Anggota Majelis Pertimbangan Partai PDI-P
- Ketua Cabang GMNI Cabang Palembang, 1963-1966
- Aktivis PNI, PDI, Pemuda Marhaenis/Pemuda Demokrat Indonesia
Penghargaan
- Doktor Honoris Causa Universitas Trisakti, 2013
- Tokoh Perubahan 2012 versi Republika, 2013
Buku
- Tanpa Rakyat Tak Berarti Apa-apa, Panda Nababan, Pustaka Sinar Harapan, 2002
- Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam. Diluncurkan 31 Desember 2012 sekaligus merayakan ulang tahunnya yang ke-70
- Tokoh Perubahan 2012 versi Republika, Maret 2013
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Yonas)
ARTIKEL POPULER
Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan dari HP Melalui Aplikasi BPJSTKU, Bisa Kapan Pun dan di Mana Pun
Cara Cek Nomor Telkomsel di HP
TONTON JUGA:
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/xOH7E5q6fs4" width="360" height="360" scrolling="no" frameborder="0"></iframe>
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.