Gaji Fantastis Eks Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia, Berapa Nominalnya?

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

Video Production: Januar Imani Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Ramai di media sosial munculnya seorang pria yang mengaku sebagai mantan anggota TNI Angkatan Laut dan kini bertugas sebagai tentara Rusia.

Pria tersebut, Satria Arta Kumbara, mengunggah sejumlah video dan foto melalui akun TikTok pribadinya yang menunjukkan dirinya berseragam militer Rusia, lengkap dengan atribut tempur.

Satria yang sebelumnya berpangkat Sersan Dua dan berdinas di Korps Marinir TNI AL.

Dalam unggahannya, ia menyebut telah bergabung sebagai tentara kontrak dalam Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, yang saat ini tengah terlibat konflik berkepanjangan dengan Ukraina.

Menanggapi viralnya kabar tersebut, pihak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) membenarkan bahwa Satria Arta Kumbara adalah mantan personel militer Indonesia.

Namun, ia sudah diberhentikan secara tidak hormat sebelum terlibat dalam konflik luar negeri.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hadi, menyatakan bahwa Satria telah dipecat dari institusi militer dan tidak lagi menjadi anggota aktif, termasuk dari Inspektorat Korps Marinir (Itkomar).

Hingga kini belum diketahui secara pasti jalur rekrutmen atau mekanisme hukum yang memungkinkan WNI seperti Satria untuk bergabung dengan militer asing, terutama dalam kondisi perang.

Di sisi lain, isu penghasilan tentara bayaran menjadi perbincangan menyusul viralnya kabar Satria.

Panglima Ukraina menyebut bahwa tentara asing yang bertempur untuk Rusia, terutama di unit elite atau garis depan, bisa menerima bayaran hingga US$ 40.000 per bulan tergantung posisi dan lokasi penugasan.

Namun, media independen The Moscow Times memberikan angka yang berbeda.

Dalam laporannya, tentara kontrak biasa di Rusia menerima gaji bulanan sekitar 200.000 rubel, setara dengan US$ 2.166 atau sekitar Rp 35 juta (kurs Mei 2025).

Angka ini sekitar 2,4 kali lebih tinggi dari gaji rata-rata pekerja sipil di Rusia.

Selain gaji, tentara kontrak juga dikabarkan mendapatkan berbagai fasilitas termasuk tunjangan keluarga, perumahan, dan kompensasi jika terluka atau gugur di medan perang.

Namun, tidak semua tentara asing menerima hak yang sama, tergantung dari jalur perekrutan dan legalitas status mereka di Rusia.

Meski gaji tentara bayaran tampak menggiurkan, risiko hukum, politik, dan nyawa yang harus dibayar tidak bisa diabaikan.
(Tribun-Video.com)


Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda