Sindiran Megawati Bikin Geger! Dugaan Main Sabun Terjadi di Laga Popsivo Polwan Vs Pertamina Enduro

Editor: Aditya Wisnu Wardana

Video Production: Untung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru...

 

TRIBUN-VIDEO.COM - Jagat pervolian Indonesia tidak baik-baik saja setelah Megawati mengeluarkan unek-uneknya dalam live di media sosial Tiktok pribadinya.

"Playing Soap" alias main sabun menjadi bahasan utama di mana sebuah sindiran dari Megawati, diduga ditujukan kepada laga Jakarta Popsivo Polwan vs Jakarta Pertamina Enduro.

Seperti yang diketahui, laga final four Proliga 2025 antara Jakarta Popsivo Polwan vs Jakarta Pertamina Enduro di GOR Sritex, Solo, berkesudahan dengan skor 0-3, Minggu (4/5/2025).

Laga ini memiliki tingkat krusialitas tinggi bagi dua tim yang memperebutkan satu tiket sisa ke grand final Proliga 2025. Kedua tim tersebut adalah Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dan Jakarta Popsivo Polwan.

Sementara bagi Pertamina Enduro, laga melawan Popsivo sudah tak memiliki kepentingan. Sebab Nurlaili Kusumah dkk. sudah lebih dulu dipastikan melenggang ke laga puncak.

Petrokimia, semula memiliki skenario menapak ke grand final, jika Popsivo Polwan kalah dari Pertamina Enduro. Lalu Popsivo wajib menang dengan skor berapapun untuk berhak menantang Pertamina Enduro di final.

Hasil akhir menunjukkan Popsivo yang akhirnya mengamankan satu tiket grand final.

Baca: Debut Megawati bersama Gresik Petrokimia Jadi Sorotan! Ukir 16 Poin: Megatron Bisa Lolos ke Final?

Di sisi lain, kekalahan Pertamina Enduro di laga terakhir final four Proliga 2025 memiliki arti Petrokimia gagal menginjakkan kakinya di final.

Beberapa waktu kemudian, Megawati melakukan live TikTok bersama middle blocker Petrokimia, Rika Dwi Latri.

Tapi, yang bikin heboh adalah caption 'playing sop'. Megatron diduga menyindir Pertamina Enduro sengaja mengalah demi memuluskan Popsivo Polwan lolos ke grand final.

Setelah viral, caption itu pun dihapus. Tapi, netizen sudah lebih dulu melihat caption yang ditulis Megawati sebelum dihapus.

Tak pelak dugaan mencuat ke permukaan bahwa sindiran Megawati ditujukan kepada pertandingan Jakarta Pertamina Enduro melawan Jakarta Popsivo Polwan.

Bahkan, dalam sebuah live di TikTok, Megawati kembali menyindir soal sportivitas.

"Aku capek loh menjunjung tinggi sportivitas terus. enggak di Korea, enggak di Indonesia, aku menjunjung tinggi sportivitas loh ya. Capek jadi aku guys ternyata," kata Mega.

"Udah dihujat, nggak main, kalah lagi. Nggak apa-apa, semua itu sudah tertakar, enggak akan tertukar," ujarnya menambahkan.

Akun Petrokimia Diserbu Netizen

Tidak berhenti sampai di situ, netizen Tanah Air juga menyerbu unggahan media sosial Petrokimia, tim Megawati di Proliga 2025.

Dalam sebuah postingan yang menampilkan foto pelatih Jeff Jiang Jie bersama Hana Davyskiba, banyak komentar positif yang dialamatkan kepada Petrokimia.

Tapi juga tak sedikit yang mengritik Megawati, di mana meminta untuk tidak menyalahkan tim lain atas kegagalan Petrokimia ke partai grand final.

Pelajaran untuk PBVSI
Terlepas dari itu, PBVSI sebagai federasi bola voli Indonesia mengambil pelajaran dari insiden ini.

Baca: Raut Kesedihan Megawati Hangestri seusai Gresik Petrokimia Kalah dari JPE: Tertunduk Sapa Penonton

PBVSI rasanya perlu mengubah format babak final four.

Mereka bisa berkiblat ke Liga Voli Korea. Tidak sepenuhnya, namun bisa mengadopsi cara KOVO (federasi bola voli Korea Selatan) menentukan tim yang berhak lolos ke grand final.

Ambil contoh ialah tim peringkat pertama final four memiliki keuntungan otomatis lolos ke laga final. Sementara satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh tim peringkat 2 dan 3 final four.

Sehingga secara dari segi hiburan dan fair play pertandingan, dapat terjaga dengan baik.

Pasalnya, dengan format final four Proliga kini, kemungkinan main mata bisa saja terjadi.

Tapi dengan sistem seperti Liga Voli Korea, setiap tim akan "dipaksa" tampil konsisten di babak final four untuk finis di posisi pertama, dengan asumsi otomatis melenggang ke final.

Sedangkan peringkat ketiga tidak kehilangan mimpi untuk menggapai laga final, dengan bertarung lagi dengan peringkat kedua untuk perebutkan satu tiket sisa.

Layak dinantikan apakah PBVSI bisa merealisasikannya? Atau justru tetap mempertahankan format lawas.

(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Geger Megawati Menyindir, Dugaan Main Sabun Terjadi di Laga Popsivo Polwan vs Pertamina Enduro

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda