TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung, menanggapi langkah Presiden ke-7, Joko Widodo, melaporkan tudingan ijazah palsu ke polisi.
Ia menilai laporan tersebut merupakan langkah terakhir Jokowi di tengah tekanan opini publik dan ketidakpastian politik.
Dikutip dari Tribunnews, hal itu disampaikan Rocky Gerung, Senin (5/5/2025).
"Saya melihat bahwa proses ini unstoppable, tidak mungkin lagi dihentikan karena bergulir dan di-back up oleh keadaan yang tidak pasti," ujarnya.
"Ketidakpastian ekonomi karena utang tiba-tiba bulan depan harus dibayar, sekian ribu triliun," tambahnya.
Menurut Rocky, proses hukum tidak bisa dihentikan lantaran telah didorong oleh situasi yang tak menentu.
Situasi itu termasuk desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Lantas, Rocky menjelaskan bahwa gugatan terhadap Jokowi dan keluarganya telah memasuki fase yang tidak bisa dibatalkan begitu saja.
Baca: Rocky Gerung soal Prabowo Puji Jokowi di Sidang Paripurna: Beliau Sadar Presiden ke-7 Makin Terpojok
Baca: Rocky Gerung Tanggapi Usulan Purnawirawan TNI yang Desak Ganti Wapres: Takut Gibran Gantikan Prabowo
Ia juga menyinggung faktor ekonomi, seperti beban utang besar hingga memperparah ketidakstabilan politik.
Meskipun Jokowi menang dalam kasus ijazah, ia tetap akan menerima hukuman moral dari publik.
Sementara itu, Rocky menilai publik menduga ada kebohongan yang disimpan Jokowi selama bertahun-tahun terkait ijazahnya.
Ia menyebut ijazah itu telah dijadikan alat politik dan bukan sekadar persoalan hukum.
Meski demikian, Rocky menekankan pentingnya etika kepemimpinan dan rasa jujur kepada rakyat Indonesia.
Bagi Rocky, pemimpin yang masuk akal seharusnya tidak bermain-main dengan kepercayaan publik.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Laporan Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, Rocky Gerung Jika Menang pun, Jokowi Tetap Dihukum Moral
#rockygerung #jokowi #ijazahjokowi #gibran
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.